Daniel Lamont – Fur Trader – Legends of America

Posted on

Daniel Lamont – Fur Trader – Legends of America

Daniel Lamont – Fur Trader – Legends of America

Dalam sejarah perdagangan bulu Amerika yang kaya dan beraneka ragam, terdapat tokoh-tokoh yang kontribusinya sering kali tidak disorot, namun sangat penting dalam membentuk lanskap ekonomi dan sosial wilayah tersebut. Salah satu tokoh tersebut adalah Daniel Lamont, seorang pedagang bulu yang menjadi tokoh kunci dalam Upper Missouri Outfit dari American Fur Company, dan juga seorang anggota pendiri dari Columbia Fur Company. Kehidupannya, yang terentang dari tanah kelahirannya di Skotlandia hingga jantung perdagangan bulu Amerika, adalah kisah tentang petualangan, ketajaman bisnis, dan interaksi budaya di perbatasan.

Kehidupan Awal dan Perjalanan ke Kanada

Daniel Lamont lahir pada tanggal 10 April 1798, di Greenock, Skotlandia. Ia adalah putra dari Colin Lamont Sr. dan Jane Smith Lamont. Tahun-tahun awalnya relatif tidak jelas, namun ia akhirnya melakukan perjalanan ke Kanada, di mana ia bekerja di Red River Colony milik Lord Selkirk. Red River Colony, yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi Manitoba, Kanada, merupakan pemukiman pertanian yang didirikan oleh Lord Selkirk untuk para imigran Skotlandia.

Keterlibatan Lamont di Red River Colony hanya berlangsung beberapa tahun. Pada sekitar bulan Januari 1817, ia kembali ke Skotlandia dengan kapal Hudson’s Bay Company. Namun, ketertarikannya pada dunia perdagangan bulu terbukti terlalu kuat untuk diabaikan. Pada tahun 1820, ia kembali ke Red River, kali ini bekerja untuk Hudson’s Bay Company, salah satu perusahaan perdagangan bulu paling terkemuka di Amerika Utara.

Gejolak di Red River dan Beralih ke Perdagangan Bulu Amerika

Periode Lamont di Red River Colony bertepatan dengan masa gejolak dan persaingan yang hebat di wilayah tersebut. Hudson’s Bay Company dan North West Company, dua perusahaan perdagangan bulu terbesar, terlibat dalam perjuangan sengit untuk menguasai perdagangan bulu. Persaingan ini sering kali menyebabkan kekerasan dan ketidakstabilan, sehingga kehidupan para pedagang dan pemukim menjadi sulit.

Pada tahun 1821, pemerintah Inggris turun tangan untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, memaksa Hudson’s Bay Company dan North West Company untuk bergabung. Penggabungan ini memiliki konsekuensi yang luas bagi para pedagang bulu yang bekerja untuk kedua perusahaan tersebut. Dengan prospek pengangguran yang membayangi, sejumlah pedagang bulu yang berpengalaman memutuskan untuk mencari peruntungan di tempat lain.

Di antara para pedagang ini adalah Kenneth McKenzie, William Laidlaw, Honore Picotte, Thomas Jeffries, James Kipp, Daniel Lamont, Joseph Renville, dan William Tilton dari Amerika. Pada bulan November 1821, kelompok ini melakukan perjalanan ke St. Louis, Missouri, pusat perdagangan bulu Amerika. Di sana, mereka memasuki perdagangan bulu Amerika, menandai babak baru dalam kehidupan dan karier mereka.

Pada tanggal 17 Juli 1822, William Tilton dan S.S. Dudley memperoleh izin berdagang dari Pengawas Indian William Clark di St. Louis untuk berdagang dengan suku Sioux di Sungai Minnesota dan suku Mandan serta suku lainnya di Sungai Missouri. Izin ini merupakan langkah penting dalam membangun operasi perdagangan mereka di wilayah tersebut.

Pembentukan Columbia Fur Company

Para pedagang yang berpikiran sama ini segera membentuk Columbia Fur Company. Dengan keahlian dan pengalaman kolektif mereka, mereka memulai perdagangan bulu dan perdagangan Indian di Wilayah Michigan dan wilayah tak terorganisir Amerika Serikat antara Sungai Mississippi bagian atas dan Sungai Missouri bagian atas.

Columbia Fur Company dengan cepat membangun reputasi sebagai perusahaan yang menguntungkan dan efisien. Didukung oleh para pedagang bulu yang berpengalaman, mereka membukukan keuntungan yang mengesankan dan segera mendirikan serangkaian pos perdagangan di sepanjang Sungai Missouri. Markas perusahaan terletak di Fort Tecumseh, yang pertama kali didirikan pada tahun 1822 di pusat Dakota Selatan. Benteng ini dinamai dari Kepala Suku Shawnee Tecumseh, seorang tokoh terkemuka dalam sejarah Amerika. Lokasinya strategis, terletak sekitar satu mil di sebelah utara muara Sungai Bad.

Kehidupan Pribadi dan Keluarga

Di tengah kesibukan perdagangan bulu, Daniel Lamont juga membangun kehidupan pribadi. Pada bulan Juni 1822, ia mengajukan niatnya untuk menjadi warga negara Amerika Serikat, menunjukkan komitmennya untuk menjadi rumah baru. Pada suatu waktu sebelum tahun 1824, ia menikahi Hushes the Night, putri Cloud Man, seorang Kepala Suku Dakota Sioux di Minnesota. Pernikahan ini menandai hubungan Lamont dengan suku Sioux dan menambah lapisan lain pada kehidupannya di perbatasan. Daniel dan Hushes the Night dikaruniai seorang putri bernama Jane.

Pada tahun 1826, Lamont bekerja di Fort Factory di muara Sungai Minnesota, terus terlibat dalam perdagangan bulu dan interaksi dengan penduduk asli Amerika di wilayah tersebut.

Pada bulan Juli 1831, Lamont menikahi Margaret Wilson di St. Louis, Missouri. Pada tahun berikutnya, ia bekerja di Fort Tecumseh, Dakota Selatan, melanjutkan aktivitas perdagangannya di Sungai Missouri bagian atas.

Keterlibatan dengan American Fur Company

Pada tahun 1827, Columbia Fur Company mengalami perubahan signifikan. Di bawah kepemimpinan Presiden Joseph Renville, perusahaan tersebut bergabung dengan American Fur Company, salah satu perusahaan perdagangan bulu terbesar dan paling berpengaruh di Amerika Serikat. Penggabungan ini menandai titik balik dalam karier Lamont, karena ia sekarang menjadi bagian dari organisasi yang jauh lebih besar dan lebih mapan.

Kenneth McKenzie ditempatkan untuk mengendalikan kepentingan American Fur Company di Sungai Missouri bagian atas. Dia membentuk subdivisi Upper Missouri Outfit dengan William Laidlaw dan Daniel Lamont. Sebagai agen umum untuk Upper Missouri Outfit, McKenzie segera mendirikan markasnya di pos baru di muara Sungai Yellowstone, yang kemudian dikenal sebagai Fort Union, Dakota Utara. Fort Union dengan cepat menjadi pusat perdagangan bulu utama dan pusat aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Perpecahan dengan Upper Missouri Outfit

Pada tahun 1834, John Jacob Astor, pendiri American Fur Company, menjual Departemen Barat perusahaan tersebut kepada Pratte, Chouteau & Co. Perusahaan baru ini mengatur ulang Upper Missouri Outfit, yang menyebabkan ketegangan dan perselisihan di antara para mitranya. Chouteau mulai membubarkan Upper Missouri Outfit pada tahun 1835 dengan menciptakan Sioux Outfit. Chouteau menunjuk Honore Picotte untuk memimpin departemen baru yang bermarkas di Fort Pierre Chouteau, Dakota Selatan.

Tidak senang dengan pengaturan ini, Laidlaw dan Lamont menjual saham mereka dan meninggalkan Sungai Missouri bagian atas menuju St. Louis, Missouri. Kepergian mereka menandai berakhirnya era dalam karier mereka dan awal dari babak baru dalam usaha bisnis mereka.

Usaha Bisnis Selanjutnya

Setelah meninggalkan perdagangan bulu, Daniel Lamont beralih ke usaha bisnis lain. Ia bekerja sama dengan Peter dan Joseph Powell dalam perusahaan Powell, Lamont, and Company, grosir barang kering di Lembah Arkansas dan pasar Santa Fe. William Laidlaw segera bergabung dengan mereka, dan perusahaan tersebut memperluas pasarnya dan mulai berdagang kerbau dan berang-berang dari Sungai Arkansas bagian atas dan Santa Fe.

Keterlibatan Lamont dalam Powell, Lamont, and Company menunjukkan kemampuan beradaptasinya dan ketajamannya sebagai pengusaha. Ia mampu mengalihkan keterampilannya dari perdagangan bulu ke usaha komersial lainnya, yang menunjukkan keberagamannya sebagai seorang pengusaha.

Warisan

Kehidupan Daniel Lamont merupakan bukti semangat petualangan, ketajaman bisnis, dan interaksi budaya yang menjadi ciri perdagangan bulu Amerika. Dari tahun-tahun awalnya di Skotlandia hingga keterlibatannya dalam Red River Colony dan kariernya yang sukses di perdagangan bulu Amerika, Lamont menunjukkan ketahanan, kemampuan beradaptasi, dan keinginan untuk memanfaatkan peluang.

Kontribusinya pada Columbia Fur Company dan Upper Missouri Outfit memainkan peran penting dalam membentuk lanskap ekonomi dan sosial wilayah tersebut. Usaha bisnisnya selanjutnya, setelah ia meninggalkan perdagangan bulu, menunjukkan keberagamannya dan kemampuannya untuk berkembang di berbagai bidang.

Warisan Daniel Lamont tetap menjadi bagian penting dari sejarah perdagangan bulu Amerika. Kehidupan dan kariernya memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para pedagang bulu, serta interaksi budaya yang kompleks yang terjadi di perbatasan. Saat kita mempelajari sejarah perdagangan bulu Amerika, penting untuk mengingat kontribusi tokoh-tokoh seperti Daniel Lamont, yang kisah-kisahnya sering kali tidak disorot, namun sangat penting dalam membentuk narasinya.