Fort Adams, Rhode Island – Legends of America

Posted on

Fort Adams, Rhode Island – Legends of America

Fort Adams, Rhode Island – Legends of America

Terletak di titik strategis di pintu masuk Pelabuhan Newport, Fort Adams di Rhode Island berdiri sebagai bukti bisu dari sejarah pertahanan pesisir Amerika. Benteng ini, dulunya merupakan salah satu pertahanan utama di sepanjang Samudra Atlantik, menawarkan perjalanan yang menarik melalui sejarah militer Amerika, dari awal yang sederhana hingga menjadi benteng yang tangguh.

Kelahiran Benteng: Awal Abad ke-19

Sejarah Fort Adams dimulai pada tanggal 4 Juli 1799, hari yang sangat penting bagi bangsa Amerika. Benteng ini dinamai untuk menghormati Presiden John Adams, yang menjabat pada saat itu. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga pertumbuhan Angkatan Laut Amerika, yang telah mengidentifikasi Newport dan Narragansett Bay sebagai lokasi yang strategis untuk kebutuhan mereka di awal abad ke-19.

Benteng asli adalah struktur yang relatif sederhana, menampilkan karya batu tertutup dan berlekuk yang dirancang untuk menampung 12 meriam. Itu juga termasuk gudang mesiu bata dan tempat tinggal tentara untuk satu kompi. Komandan pertama Fort Adams adalah Kapten John Henry, seorang tokoh yang kemudian memainkan peran penting dalam memicu Perang 1812. Pada tahun 1809, beberapa tambahan dilakukan, meningkatkan jumlah meriam menjadi 17. Pada tahun 1811, Menteri Perang menggambarkan Fort Adams sebagai "benteng bintang batu yang tidak beraturan, dengan pekerjaan batu yang tidak beraturan yang berdekatan, memasang tujuh belas meriam berat … Barak-barak terbuat dari kayu dan batu bata untuk satu kompi."

Namun, seiring berjalannya waktu, Fort Adams mengalami kemunduran. Pada saat Perang 1812 pecah, itu dalam kondisi bobrok. Menanggapi keadaan darurat, Negara Bagian Rhode Island menyediakan dua kompi artileri dan dua kompi infanteri untuk mengoperasikan meriam. Namun, dengan hanya 17 meriam di Fort Adams dan 38 meriam tambahan di Fort Wolcott di Pulau Goat, kedua benteng itu tidak cukup diperlengkapi untuk menahan serangan berkelanjutan. Perang 1812 dengan jelas menunjukkan kerentanan garis pantai Amerika, yang mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan.

Sistem Ketiga: Transformasi Monumen

Sebagai akibat dari Perang 1812, dewan insinyur dibentuk untuk mengevaluasi program Pertahanan Nasional secara keseluruhan. Misi mereka adalah untuk merancang benteng yang diperlukan untuk melindungi seluruh pantai Atlantik dan Teluk Meksiko. Proses evaluasi ini menghasilkan keputusan untuk mengganti Fort Adams dengan benteng baru dan jauh lebih besar. Benteng baru ini akan menjadi bagian integral dari apa yang kemudian dikenal sebagai sistem ketiga dari benteng AS.

Konstruksi benteng baru, yang diawasi oleh Letnan Kolonel Joseph Gilbert Totten, seorang insinyur militer Amerika terkemuka pada masanya, dimulai pada tahun 1824. Pekerjaan berlanjut dengan interval yang tidak teratur hingga tahun 1857. Benteng yang dirubah itu adalah karya yang luar biasa, menampilkan pekerjaan utama batu pentagonal yang tidak beraturan dengan sisi-sisi yang panjangnya mencapai 900 kaki. Dindingnya dibangun dengan cermat dari granit dan memiliki kubah bata.

Karena lokasinya yang strategis di titik dengan air di tiga sisi, Fort Adams menggabungkan pekerjaan darat yang luas dan kubu granit besar di luar pekerjaan luar. Pertahanan komprehensif ini mencakup area seluas 20 hektar dan dirancang untuk menampung hampir 500 buah artileri dari berbagai kaliber. Setelah selesai, Fort Adams menjadi salah satu benteng terbesar di Amerika Serikat, yang hanya ditandingi oleh Fort Monroe di Hampton, Virginia, dan Fort Jefferson di Dry Tortugas di Florida.

Dinamika Perang: Layanan di Masa Konflik

Ironisnya, Fort Adams tidak pernah menyaksikan aksi militer langsung. Namun, itu memainkan peran penting selama Perang Saudara ketika Akademi Angkatan Laut dipindahkan ke sana. Selama Perang Dunia I, benteng itu berfungsi sebagai pusat pelatihan, mempersiapkan para pria untuk dikirim ke luar negeri dari Pelabuhan Newport. Langkah-langkah pertahanan termasuk memasang ranjau dan jaring di saluran.

Selama Perang Dunia II, Fort Adams mengalami transformasi lebih lanjut. Bangunan sementara baru dibangun, dan pelatihan dimulai dengan tergesa-gesa saat ribuan orang berbondong-bondong ke Newport. Perubahan penting lainnya termasuk pembangunan baterai anti-pesawat, peletakan ladang ranjau yang dikendalikan, pembangunan kembali Klub Layanan lama, dan pembangunan Kapel. Fort Adams menjadi markas Pertahanan Pelabuhan Narragansett Bay.

Pada tahun 1953, Angkatan Darat menyerahkan kepemilikan Fort Adams ke Angkatan Laut. Presiden Dwight D. Eisenhower memanfaatkan bekas tempat tinggal perwira komandan, yang dibangun sekitar tahun 1873, selama liburan musim panasnya di Newport pada tahun 1958 dan 1960. Bangunan itu kemudian dikenal sebagai Rumah Eisenhower.

Warisan Abadi: Taman dan Landmark

Pada Mei 1965, kompleks benteng dan properti tepi laut yang berdekatan diserahkan oleh Angkatan Laut ke negara bagian Rhode Island untuk digunakan sebagai taman negara bagian. Pada tahun 1976, Fort Adams diakui sebagai Landmark Bersejarah Nasional, yang mengukuhkan signifikansinya dalam sejarah Amerika.

Saat ini, Fort Adams yang sebagian dipulihkan terbuka untuk umum dan dioperasikan oleh Fort Adams Trust. Meriam dan kereta periode dipamerkan, menawarkan sekilas ke masa lalu. Tur berpemandu harian tersedia dari pertengahan Mei hingga Hari Columbus, memberikan akses ke bagian dalam benteng kuno. Properti ini juga berfungsi sebagai tempat untuk banyak acara publik dan sosial, yang menarik pengunjung dari dekat dan jauh.

Informasi Tambahan

Untuk informasi lebih lanjut tentang Fort Adams, termasuk jam buka, tur, dan acara khusus, silakan hubungi Fort Adams Trust:

Fort Adams Trust
90 Fort Adams Drive
Fort Adams State Park
Newport, Rhode Island 02840
401-841-0707

Dengan sejarahnya yang kaya, arsitektur yang mengesankan, dan pemandangan yang menakjubkan, Fort Adams adalah tujuan yang menarik bagi penggemar sejarah, pecinta alam, dan siapa saja yang tertarik untuk menjelajahi warisan Amerika. Kunjungan ke benteng ikonik ini menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan, menghubungkan pengunjung dengan masa lalu dan memberikan apresiasi yang lebih dalam untuk sejarah maritim dan militer bangsa.