Fort Constitution, New Hampshire – Legends of America

Posted on

Fort Constitution, New Hampshire – Legends of America

Fort Constitution, New Hampshire – Legends of America

Fort Constitution, sebuah situs bersejarah yang terletak di New Castle, New Hampshire, menawarkan jendela yang menarik ke masa lalu maritim dan militer Amerika. Dengan posisinya yang strategis yang menghadap ke Sungai Piscataqua dan Samudra Atlantik yang luas, benteng ini telah memainkan peran penting dalam melindungi pelabuhan Portsmouth dan sekitarnya selama berabad-abad. Sepanjang sejarahnya yang panjang dan beragam, ia telah dikenal dengan beberapa nama, termasuk "The Castle" dan Fort William and Mary, sebelum akhirnya dikenal sebagai Fort Constitution. Awalnya dibentengi pada tahun 1631, benteng ini terus beroperasi hingga tahun 1950-an. Hari ini, ia berdiri sebagai Situs Bersejarah Nasional dan Taman Negara Bagian New Hampshire, mengundang pengunjung untuk menjelajahi lapisan sejarah dan menikmati pemandangan yang menakjubkan.

Awal Mula: Benteng Awal dan Peran Strategisnya

Sejarah Fort Constitution dimulai pada awal abad ke-17, ketika pemukim Inggris pertama kali tiba di wilayah tersebut. Pada tahun 1631, mereka menyadari kebutuhan akan pertahanan terhadap potensi ancaman dan membangun benteng sederhana di semenanjung di sudut timur laut Pulau New Castle. Benteng awal ini, yang dikenal sebagai "The Castle," berfungsi sebagai titik pengawasan utama dan garis pertahanan pertama untuk pelabuhan Portsmouth yang penting.

Lokasi strategis benteng memungkinkannya untuk mengendalikan akses ke pelabuhan dan melindungi kepentingan koloni yang berkembang. Selain itu, ia berfungsi sebagai depot amunisi utama koloni, menyimpan persediaan senjata dan mesiu yang penting untuk pertahanan. Benteng itu juga memberikan perlindungan bagi Kittery, Maine, sebuah pemukiman yang terletak di seberang pantai, yang sering menjadi sasaran serangan oleh suku-suku Konfederasi Wabanaki selama Perang Prancis dan Indian yang bergejolak.

Pada tahun-tahun awalnya, benteng itu diawaki oleh tentara dari Provinsi New Hampshire, yang melapor langsung kepada gubernur kerajaan. Instalasi awal terdiri dari benteng tanah dengan empat senjata besar, memberikan pencegahan yang sederhana namun efektif terhadap potensi musuh. Pada tahun 1666, sebuah rumah blok kayu dibangun untuk meningkatkan kemampuan pertahanan benteng lebih jauh.

Dari Fort William dan Mary ke Revolusi Amerika

Menjelang akhir abad ke-17, benteng mengalami perubahan nama yang signifikan. Sekitar tahun 1692, setelah kenaikan takhta raja William III dan Ratu Mary II, benteng itu berganti nama menjadi Fort William dan Mary untuk menghormati penguasa baru Inggris. Perubahan nama ini mencerminkan hubungan yang berkembang antara koloni Amerika dan mahkota Inggris.

Seiring berjalannya waktu, persyaratan untuk pertahanan yang lebih kuat menjadi semakin jelas. Sebagai tanggapan, Inggris mengirimkan meriam dan persediaan militer tambahan ke benteng, dan sebuah dada dibangun untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi senjata dan personel. Upaya-upaya ini bertujuan untuk memperkuat pertahanan benteng dan memastikan kemampuannya untuk menahan potensi serangan.

Pada bulan April 1771, landmark penting didirikan di Fort William dan Mary: lampu pelabuhan pertama. Awalnya, lampu itu hanyalah lentera yang digantung di tiang bendera, memberikan panduan sederhana bagi kapal-kapal yang memasuki pelabuhan. Namun, pada bulan Juli tahun yang sama, sebuah mercusuar kayu setinggi 50 kaki dengan atap tembaga dan lentera besi dibangun untuk menggantikan lentera sederhana itu. Mercusuar baru ini, yang dikelola oleh tentara di benteng, menandai stasiun lampu pertama yang didirikan di instalasi militer di koloni Inggris.

Saat ketegangan antara koloni Amerika dan Inggris meningkat, Fort William dan Mary menemukan dirinya berada di pusat peristiwa penting yang akan membantu memicu Revolusi Amerika. Pada tanggal 13 Desember 1774, Paul Revere, yang terkenal karena perjalanan tengah malamnya yang terkenal, melakukan perjalanan dari Boston, Massachusetts, ke New Hampshire untuk memperingatkan para penjajah tentang rencana Inggris untuk memperkuat benteng dan mengamankan simpanan mesiu.

Menanggapi peringatan Revere, sekitar 400 orang dari Portsmouth, Rye, dan New Castle melancarkan serangan berani terhadap benteng. Mereka berhasil menjarah 16 meriam kecil dan 98 barel mesiu, sekaligus menurunkan bendera Inggris besar benteng itu. Meskipun terjadi bentrokan itu, tidak ada kematian yang dilaporkan, meskipun ada beberapa luka-luka. Banyak sejarawan menganggap serangan ini sebagai tindakan terbuka pertama dari Revolusi Amerika, yang menandai titik balik yang signifikan dalam perjuangan untuk kemerdekaan.

Gubernur Inggris John Wentworth dengan cepat meminta bantuan ke Boston, dan sloop Canceaux tiba pada tanggal 17 Desember, diikuti dua hari kemudian oleh fregat Scarborough, yang membawa 40 meriam dan 100 marinir Inggris. Kehadiran kekuatan bersenjata ini mencegah serangan lebih lanjut oleh Patriot, tetapi juga menciptakan ketegangan yang berbahaya di koloni.

Pada musim panas tahun 1775, Gubernur Wentworth, bersama istri dan putranya yang masih bayi, mencari perlindungan di dalam benteng, berharap untuk menghindari konflik. Namun, Laksamana Inggris Samuel Graves segera mengirimkan transportasi untuk membongkar benteng dan memindahkan meriam ke Boston. Pada tanggal 24 Agustus 1775, gubernur dan keluarganya juga berlayar ke Boston, menandai ditinggalkannya koloni New Hampshire oleh Inggris.

Fort Constitution dan Perang 1812

Seiring dengan meningkatnya kepentingan pelabuhan Portsmouth selama Perang Revolusi, industri pembuatan kapal berkembang, dan Galangan Kapal Angkatan Laut Portsmouth didirikan pada tahun 1800. Perkembangan ini menggarisbawahi perlunya pertahanan yang ditingkatkan untuk melindungi pelabuhan dan aset maritimnya.

Pada tahun 1803, sebuah mercusuar kayu baru setinggi 85 kaki dibangun sekitar 100 yard di sebelah timur mercusuar asli tahun 1771. Mercusuar yang lebih tinggi dan lebih modern ini memberikan panduan navigasi yang lebih baik bagi kapal-kapal yang memasuki dan meninggalkan pelabuhan.

Untuk lebih memperkuat pertahanan pelabuhan, peningkatan dilakukan pada benteng tua, dan pada tahun 1808, ia berganti nama menjadi Fort Constitution. Renovasi termasuk dinding yang dua kali lebih tinggi dari benteng kolonial dan pembangunan bangunan bata baru. Benteng itu kemudian ditempatkan dengan kompi artileri Amerika Serikat. Pada tahun 1811, benteng itu digambarkan sebagai "karya batu yang tidak teratur dan tertutup, memasang 36 senjata berat… (dengan) barak bata untuk dua kompi."

Selama Perang 1812, Fort Constitution diawaki dan diperluas. Penambahan yang signifikan adalah Menara Walbach, yang dibangun pada tahun 1814. Menara ini dilengkapi dengan meriam 32 pounder tunggal, meningkatkan kemampuan pertahanan benteng lebih jauh.

Fort Constitution di Era Perang Saudara

Fort Constitution terus berfungsi selama Perang Saudara, dengan berbagai unit dilatih di dalam temboknya. Namun, seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan benteng yang lebih modern dan kuat menjadi semakin jelas. Untuk mengatasi hal ini, pembangunan benteng baru dimulai, yang dimaksudkan sebagai struktur granit tiga tingkat yang masif. Namun, proyek ambisius ini tidak pernah selesai, dan konstruksi ditinggalkan pada tahun 1867.

Pada tahun 1877, mercusuar kayu tua itu dihancurkan dan digantikan dengan struktur besi cor setinggi 48 kaki yang berdiri hingga hari ini. Mercusuar baru ini memberikan cahaya yang lebih andal dan tahan lama, memastikan navigasi yang aman bagi kapal-kapal yang memasuki pelabuhan Portsmouth.

Pertahanan Pantai dan Perang Dunia

Menjelang akhir abad ke-19, upaya lebih lanjut dilakukan untuk memperkuat pertahanan pelabuhan. Pada tahun 1897, pembangunan dimulai di Baterai Farnsworth, yang terletak di bawah bukit tempat Menara Walbach berdiri. Baterai, yang selesai pada tahun 1899, termasuk dua senjata 8 inci.

Menyusul Perang Spanyol-Amerika tahun 1898, pertahanan yang ditingkatkan dari pelabuhan-pelabuhan utama menjadi prioritas nasional. Sebagai tanggapan, Baterai Hackleman, dengan dua senjata 3 inci, dibangun terutama untuk mempertahankan ladang ranjau ini terhadap kapal penyapu ranjau pada tahun 1904.

Fort Constitution mengalami pembangunan kembali dan perluasan lebih lanjut hingga tahun 1899 dan berfungsi secara aktif selama Perang Dunia II. Dari tahun 1940 hingga 1944, Pertahanan Pelabuhan Portsmouth ditempatkan oleh Resimen Artileri Pantai ke-22. Stasiun observasi ranjau dibangun di atas Baterai Farnsworth, meningkatkan kemampuan benteng untuk mendeteksi dan melawan ancaman bawah air.

Dari Perang Dingin ke Taman Negara Bagian

Pada tahun 1948, Baterai Hackleman dilucuti senjatanya, dan benteng itu diserahkan ke Penjaga Pantai. Baterai Hackleman kemudian dihancurkan. Pada tahun 1961, Fort Constitution dikembalikan ke Negara Bagian New Hampshire dan ditempatkan di Daftar Tempat Bersejarah Nasional pada tanggal 2 Juli 1973.

Saat ini, Fort Constitution menempati tiga hektar dan mencakup Lampu Pelabuhan Portsmouth, yang dibangun pada tahun 1878 dan tetap menjadi bantuan navigasi yang berharga. Taman Negara Bagian terletak berdekatan dengan Stasiun Penjaga Pantai AS di muara Sungai Piscataqua dan terbuka untuk umum. Pengunjung dapat menjelajahi reruntuhan bersejarah, menikmati pemandangan yang menakjubkan, dan mempelajari tentang sejarah penting benteng itu.

Fort Constitution berdiri sebagai bukti sejarah maritim dan militer yang kaya di New Hampshire. Dari awal yang sederhana sebagai benteng bumi hingga perannya sebagai pertahanan penting selama beberapa konflik, benteng itu telah menyaksikan perubahan dan tantangan yang membentuk bangsa. Saat ini, ia mengundang pengunjung untuk melangkah kembali ke masa lalu, menghargai pentingnya strategisnya, dan menghormati para pria dan wanita yang bertugas melindungi kebebasan kita.