Fort de Chartres, Illinois – Legends of America
Fort de Chartres, sebuah situs bersejarah yang terletak di dekat Prairie du Rocher, Illinois, berdiri sebagai bukti kehadiran Prancis yang berpengaruh di Illinois Country pada abad ke-18. Situs ini menandai lokasi terakhir dari tiga benteng Prancis berturut-turut yang menyandang nama "de Chartres," yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan sipil dan militer Prancis di wilayah tersebut.
Sejarah Singkat
Kisah Fort de Chartres dimulai pada awal abad ke-18 ketika John Law dan Company of the West-nya diberikan monopoli perdagangan oleh pemerintah Prancis pada 1 Januari 1718. Law, seorang pemodal visioner, berencana untuk mengkonsolidasikan perusahaan perdagangan kolonial Prancis di Dunia Baru, mengekstrak logam mulia, dan mengendalikan semua perdagangan dan perbankan di Koloni Louisiana.
Untuk melindungi kepentingan ekonomi yang luas ini, perusahaan memulai pembangunan serangkaian benteng strategis, termasuk Fort de Chartres, yang didirikan pada tahun 1720. Benteng kayu asli dibangun di bawah pengawasan Pierre Dugué de Boisbriand, seorang perwira Prancis yang memimpin kontingen dari New Orleans. Benteng itu terdiri dari pagar kayu dengan dua bastion yang terletak di sudut yang berlawanan, yang dikelilingi oleh parit kering untuk pertahanan tambahan.
Fort de Chartres dimaksudkan untuk menjadi pusat pemerintahan Prancis di Illinois Country dan untuk mengendalikan penduduk asli Amerika di wilayah tersebut, khususnya suku Fox. Benteng itu dinamai untuk menghormati Louis, duc de Chartres, putra Wali Penguasa Prancis, yang mencerminkan pentingnya wilayah tersebut bagi Mahkota Prancis.
Perkembangan dan Tantangan Awal
Benteng dan desa terdekat Prairie du Rocher berkembang pesat selama tahun-tahun awal keberadaannya. Namun, pemukiman itu tidak pernah mencapai pentingnya pusat-pusat Prancis tetangga seperti Kaskaskia, di mana para Yesuit mendirikan akademi terkemuka, dan Cahokia, di mana para imam Katolik mengoperasikan sekolah untuk penduduk asli Amerika.
Di seberang Sungai Mississippi dari Kaskaskia terletak Ste. Genevieve, Missouri, sebuah pemukiman yang awalnya berfungsi sebagai depot bulu tetapi dengan cepat berkembang menjadi kota yang makmur pada tahun 1740. Lokasi strategis Ste. Genevieve di tepi barat sungai dan akses mudah ke perangkap dan pedagang berkontribusi pada pertumbuhan yang cepat. Selain itu, pembukaan tambang timah kecil di Missouri Ozarks semakin meningkatkan pentingnya Ste. Genevieve sebagai pelabuhan perdagangan.
Meskipun menjanjikan, Fort de Chartres dan sekitarnya menghadapi tantangan yang signifikan. Pada tahun 1725, banjir dari Sungai Mississippi menyebabkan kerusakan parah pada benteng asli, sehingga tidak layak huni. Akibatnya, benteng baru dibangun lebih jauh dari sungai, meskipun masih di dataran banjir. Benteng kedua ini, juga terbuat dari kayu, memiliki bastion di setiap sudutnya untuk pertahanan yang ditingkatkan. Namun, seiring waktu, benteng kedua ini juga memburuk, dan pada tahun 1742, benteng tersebut berada dalam kondisi yang buruk.
Benteng Batu
Pada tahun 1747, garnisun Prancis dipindahkan ke Kaskaskia, pemukiman utama di wilayah itu, yang terletak 18 mil di selatan. Pemindahan ini memicu perdebatan di antara pejabat Prancis mengenai lokasi yang paling tepat untuk membangun kembali benteng tersebut. Setelah mempertimbangkan yang cermat, diputuskan bahwa benteng baru akan dibangun dari batu, mencerminkan komitmen untuk pertahanan dan umur panjang.
Pembangunan benteng batu baru dimulai pada tahun 1753, dekat dengan lokasi dua benteng sebelumnya. Batu kapur untuk konstruksi digali di tebing yang berjarak sekitar dua atau tiga mil dan diangkut melintasi sebuah danau kecil ke lokasi benteng. Pada saat penyelesaiannya pada tahun 1756, benteng tersebut berdiri sebagai benteng yang mengesankan, dengan dinding batu setinggi 18 kaki dan tebal dua kaki, yang melingkupi area seluas empat hektar.
Fort de Chartres membanggakan empat bastion yang terletak di setiap sudut dan gerbang yang besar, yang semakin meningkatkan kemampuan pertahanannya. Di dalam kompleks, dua barak panjang, sebuah rumah jaga, tempat tinggal perwira, sebuah gudang mesiu, dapur, dan bangunan luar ditata dengan cermat di sekitar lapangan parade pusat. Benteng tersebut dirancang untuk menampung garnisun yang terdiri dari 400 orang, meskipun biasanya dihuni oleh hanya setengah dari jumlah itu.
Pemerintahan Inggris dan Kemunduran
Setelah Perang Prancis dan Indian, Fort de Chartres jatuh di bawah kekuasaan Inggris pada tahun 1763. Pada Oktober 1765, detasemen kecil Resimen Highland Kerajaan mengambil alih kendali benteng dan sekitarnya. Segera setelah itu, semua pemukim Kanada Prancis diperintahkan untuk pergi atau mendapatkan lisensi khusus untuk tetap tinggal.
Namun, pemerintahan Inggris di Fort de Chartres berumur pendek. Pada Mei 1772, Inggris meninggalkan pos tersebut, dan sebagian besar tentara diperintahkan untuk kembali ke Philadelphia, Pennsylvania. Kepergian Inggris menandai dimulainya periode penurunan benteng yang stabil.
Sungai Mississippi yang tak henti-hentinya terus memberikan dampak yang merugikan pada benteng, dan segera, dinding dan bastion selatan runtuh ke sungai. Dinding yang tersisa juga memburuk, dan pada tahun 1820-an, pengunjung mencatat pohon-pohon yang tumbuh di dalamnya. Penduduk setempat menggunakan batu-batu dari benteng yang runtuh untuk tujuan konstruksi lainnya, yang selanjutnya mempercepat keruntuhannya. Pada tahun 1900, dinding Fort de Chartres telah menghilang, meninggalkan sedikit pengingat akan masa lalunya yang pernah megah.
Konservasi dan Restorasi
Pada tahun 1913, Negara Bagian Illinois mengakuisisi reruntuhan Fort de Chartres, mengakui pentingnya sejarahnya. Pada saat itu, satu-satunya bagian dari benteng asli yang tersisa adalah gudang mesiu batu. Pada tahun 1917, gudang mesiu dipulihkan, dan saat ini diyakini sebagai bangunan tertua yang masih berdiri di Illinois.
Pada tahun 1920-an, fondasi bangunan dan dinding benteng digali, membuka jalan bagi pembangunan museum dan gedung perkantoran gabungan di atas fondasi gedung benteng asli. Pada tahun 1930-an, Works Progress Administration (WPA) memainkan peran penting dalam upaya restorasi, membangun kembali gerbang dan dua bangunan batu. Pada tahun 1936, Guards House batu besar dibangun kembali, menyediakan representasi fisik lebih lanjut dari masa lalu benteng.
Rekonstruksi sebagian dinding benteng di atas fondasi asli selesai pada tahun 1989, menandai tonggak penting dalam pelestarian dan interpretasi Fort de Chartres.
Pengakuan dan Interpretasi
Situs dan bangunan terkait ditempatkan di Daftar Nasional Tempat Bersejarah dan diakui sebagai Landmark Bersejarah Nasional pada 15 Oktober 1966. Pada tahun 1974, ia dinobatkan sebagai salah satu properti penyumbang ke Distrik Bersejarah Kolonial Prancis yang baru, bersama dengan Rumah Creole, Rumah Pierre Menard, bekas desa India yang disebut Situs Kolmer, dan Fort Kaskaskia. Pengakuan ini menggarisbawahi pentingnya Fort de Chartres dalam melestarikan dan menafsirkan warisan kolonial Prancis di wilayah tersebut.
Saat ini, Situs Bersejarah Negara Bagian Fort de Chartres menjadi tuan rumah beberapa reka ulang besar kehidupan sipil dan militer era kolonial setiap musim panas, menarik pengunjung yang ingin melangkah mundur dalam waktu dan mengalami sejarah benteng secara langsung. Museum di tempat berisi pameran yang menggambarkan kehidupan Prancis di Fort de Chartres, menawarkan wawasan tentang kehidupan sehari-hari para tentara, pemukim, dan penduduk asli Amerika yang membentuk takdir wilayah tersebut. Gudang mesiu diisi dengan tong reproduksi dan rak tong, memberikan representasi otentik dari fungsi benteng sebagai pusat militer dan penyimpanan.
Dinding utara Fort de Chartres membanggakan bastion, gerbang, pelabuhan senapan, celah meriam, dan gudang mesiu yang dipugar, menawarkan tampilan komprehensif tentang kemampuan pertahanan benteng. Guards House batu besar berisi kapel Katolik yang dilengkapi dengan gaya tahun 1750-an, bersama dengan kamar imam, kamar penembak, kamar perwira hari itu, dan kamar penjaga. Ruang-ruang yang dipugar ini memberikan gambaran sekilas tentang kehidupan dan kegiatan mereka yang bertugas di Fort de Chartres.
Situs Bersejarah Negara Bagian Fort de Chartres terletak empat mil di barat Prairie du Rocher, Illinois, di Route 155. Situs ini terbuka untuk umum, menawarkan kesempatan unik untuk menjelajahi sejarah dan warisan kolonial Prancis di Illinois Country.
Fort de Chartres berdiri sebagai bukti warisan abadi Prancis di Amerika Utara. Dari awal yang sederhana sebagai pos perdagangan hingga peran strategisnya sebagai pusat militer dan pemerintahan, benteng ini memainkan peran penting dalam membentuk sejarah Illinois Country. Melalui upaya konservasi dan interpretasi, kisah Fort de Chartres terus hidup, menginspirasi dan mendidik generasi yang akan datang.