Las Trampas, New Mexico: A Glimpse into an 18th-Century Village

Posted on

Las Trampas, New Mexico: A Glimpse into an 18th-Century Village

Las Trampas, New Mexico: A Glimpse into an 18th-Century Village

Las Trampas, New Mexico, adalah sebuah desa bersejarah dari abad ke-18 yang kini menjadi Distrik Bersejarah Nasional. Jantung dari desa ini adalah Gereja San José de Gracia bergaya kolonial Spanyol, sebuah bangunan megah yang dibangun antara tahun 1760 dan 1776, yang menjadi saksi bisu perjalanan panjang dan kaya akan sejarah.

Terletak di sepanjang High Road yang indah (NM 76), Las Trampas adalah salah satu dari serangkaian desa yang menghiasi lereng Pegunungan Sangre de Cristo, di antara kota Santa Fe dan Taos. Didirikan pada tahun 1751 oleh 12 keluarga Spanyol yang berasal dari Santa Fe, desa ini awalnya berfungsi sebagai benteng pertahanan untuk melindungi Santa Cruz, yang terletak sekitar 17 mil ke arah barat daya, dari serangan suku Ute, Comanche, dan Apache.

Benteng yang Berubah Menjadi Desa: Sejarah Pendirian Las Trampas

Awalnya, Las Trampas dirancang sebagai sebuah benteng pertahanan. Desa ini dibangun di dalam tembok yang mengelilingi plaza pusat, dengan rumah-rumah yang berbaris di sekelilingnya. Tata letak yang ringkas ini memberikan perlindungan bagi penduduk awal dari serangan suku Indian. Pada masa-masa awal ini, gereja terdekat berjarak hampir sepuluh mil di Picuris, sehingga kebutuhan akan tempat ibadah di desa menjadi semakin mendesak.

Sekitar tahun 1760, para koloni mulai membangun Gereja San José de Gracia. Gereja ini dibangun oleh masyarakat desa dengan gaya Spanyol yang khas, dengan denah nave tunggal yang membentang sekitar 100 kaki. Dindingnya terbuat dari adobe tebal yang diplaster, memberikan kesan kokoh dan tahan lama. Fasad gereja sederhana, terdiri dari dua penyangga yang diapit oleh menara lonceng kayu.

Arsitektur dan Interior Gereja San José de Gracia: Simbol Ketahanan dan Iman

Interior Gereja San José de Gracia mencerminkan kesederhanaan dan keindahan. Sebuah balkon berlantai kayu sederhana, yang dapat diakses melalui tangga, berfungsi sebagai loteng paduan suara di atas pintu masuk utama. Vigas kayu (balok kayu) menopang atap dan menjulang anggun di atas interior tengah. Meskipun sederhana dalam bentuk, nave didekorasi secara ekstensif dengan lukisan-lukisan yang sebagian besar masih terawat dengan indah hingga saat ini.

Terlepas dari kesulitan yang dihadapi, penduduk Las Trampas berhasil bertahan dan berkembang. Pada tahun 1776, jumlah keluarga asli telah bertambah menjadi 63, dengan total 278 orang yang tinggal di desa. Orang-orang pada tahun itu digambarkan sebagai "sekelompok orang compang-camping… sama meriahnya dengan mereka miskin, dan sangat riang." Mereka berbicara "bahasa Spanyol lokal" yang bercampur dengan bahasa Tanoan dari Taos Pueblo, dan sebagian besar berbicara beberapa kata dari bahasa Comanche, Ute, dan Apache.

Isolasi dan Pelestarian Budaya: Karakteristik Unik Las Trampas

Komunitas tradisional yang erat ini berkembang dan mempertahankan budaya yang tidak banyak dipengaruhi oleh dunia luar selama beberapa dekade. Beberapa pelancong di jalan pegunungan panjang antara Santa Fe dan Taos mengunjungi Las Trampas, tetapi desa ini tetap relatif terisolasi. Baru pada tahun 1853, dengan didirikannya Fort Burgwin di dekatnya, penduduk kota merasa cukup aman untuk mulai membangun tempat tinggal jauh dari plaza pusat.

Namun, sepanjang akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Las Trampas tetap menjadi komunitas yang benar-benar terpencil, tidak terpengaruh oleh selera dan mode populer Amerika. Isolasi budaya dan ekonomi inilah yang sebagian besar bertanggung jawab untuk melindungi warisan Spanyol yang masih meresap dalam komunitas.

Denah plaza asli Las Trampas masih ada di desa kecil itu, meskipun bangunan yang saat ini berada di alun-alun kemungkinan berasal dari tahun 1850-an atau lebih baru. Tidak ada sisa-sisa tembok pertahanan di sekitarnya yang terlihat. Saat ini, Gereja San José de Gracia adalah salah satu contoh arsitektur Kolonial Spanyol yang paling orisinal dan terawat dengan baik di New Mexico.

Keistimewaan Arsitektur dan Signifikansi Budaya Gereja San José de Gracia

Gereja ini mempertahankan sebagian besar fitur aslinya dari abad ke-18 dengan lantai kayu papan lebar, interior dekoratif, dan dinding adobe yang kuat yang telah dilestarikan dan terus-menerus diplester ulang. Jendela clerestory transversal yang unik dan asli di nave memancarkan cahaya ke tempat suci dan altar, yang jika tidak diterangi oleh lilin. Jendela clerestory semacam itu tidak dikenal di tempat lain dalam arsitektur Kolonial Spanyol atau arsitektur Kristen di mana pun di dunia. Mereka kemungkinan merupakan penemuan para padres Fransiskan New Mexico, dan gereja di Las Trampas adalah contoh yang indah.

Di pelataran berdinding gereja terdapat pemakaman, tempat peristirahatan terakhir penduduk Las Trampas selama beberapa generasi. San José de Gracia masih merupakan gereja paroki aktif yang secara teratur dibuka untuk pengunjung akhir pekan.

Saat ini, Gereja San José de Gracia adalah Landmark Bersejarah Nasional. Distrik dan gerejanya terletak di Las Trampas, di Route 76, sekitar 30 mil selatan Taos, New Mexico.

Las Trampas adalah permata tersembunyi yang menawarkan pengunjung kesempatan untuk melangkah mundur ke masa lalu dan mengalami kehidupan di sebuah desa kolonial Spanyol abad ke-18. Dengan arsitektur yang terpelihara dengan baik, sejarah yang kaya, dan komunitas yang ramah, Las Trampas adalah tujuan yang tak terlupakan bagi siapa pun yang tertarik dengan budaya dan sejarah New Mexico.