Paris Springs, Missouri – Revival on the Mother Road

Posted on

Paris Springs, Missouri – Revival on the Mother Road

Paris Springs, Missouri – Revival on the Mother Road

Di jantung Missouri, hanya tiga mil di sebelah barat Halltown, terletak persimpangan yang menawan yang menyimpan sejarah panjang dan daya pikat Rute 66: Paris Springs Junction. Lebih dari sekadar titik di peta, tempat ini mengundang para pelancong untuk melangkah mundur ke masa lalu, ke era ketika "Jalan Utama Amerika" adalah urat nadi negara itu, dan setiap kota kecil memiliki cerita untuk diceritakan.

Awal Mula: Mata Air Penyembuhan dan Pemukiman Awal

Kisah Paris Springs dimulai pada tahun 1850-an, ketika para pemukim pertama menetap di daerah tersebut, dan sebuah desa mulai terbentuk sekitar setengah mil di utara persimpangan saat ini. Pada tahun 1872, desa ini secara resmi diakui dengan kantor pos, yang disebut Chalybeate Springs. Nama ini merupakan penghormatan bagi mata air kaya zat besi yang mengalir dari Clover Creek, yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan.

Pada tahun 1874, desa dan kantor pos mengadopsi nama baru: Paris Springs. Nama baru ini diambil dari nama Ely Paris, seorang tokoh penting yang membeli sekitar 200 hektar tanah di daerah tersebut pada tahun 1868. Seorang petani dan peternak yang giat, Paris berinvestasi dalam pengembangan mata air, membangun beberapa bangunan, termasuk sebuah hotel, untuk mengakomodasi para pengunjung.

Mata air mineral Paris Springs dengan cepat menjadi daya tarik, menarik ratusan orang yang mencari khasiat terapeutik dari perairannya. Desa ini berkembang menjadi tempat peristirahatan musim panas yang ramai, dan air botolan dari mata air itu dijual secara luas.

Seiring berjalannya waktu, Paris Springs berkembang menjadi pusat ekonomi kecil. Pabrik penggergajian kayu dan pabrik wol yang dijalankan oleh Oliver Johnson, pabrik kursi yang dioperasikan oleh E.L. Davis, dan berbagai bisnis lainnya seperti pandai besi, pembuat sepatu, pembuat gerobak, dan pengacara, semuanya berkontribusi pada pertumbuhan desa. Namun, terlepas dari awal yang menjanjikan ini, Paris Springs mulai mengalami penurunan pada awal abad ke-20, dan kantor posnya ditutup pada tahun 1920.

Rute 66 dan Lahirnya Paris Springs Junction

Tahun 1926 menandai momen penting dalam sejarah daerah tersebut. Rute 66, jalan raya baru dan ambisius yang akan menghubungkan Chicago ke Los Angeles, melewati daerah tersebut. Ironisnya, jalan raya itu melewati Paris Springs sekitar setengah mil. Namun, peluang yang diciptakan oleh jalan raya baru terlalu besar untuk diabaikan.

Dengan segera, bisnis mulai bermunculan di selatan Paris Springs, yang bertujuan untuk melayani arus pelancong yang konstan di Rute 66. Gugusan bangunan kecil ini dengan cepat dikenal sebagai Paris Springs Junction.

Salah satu struktur pertama yang dibangun di persimpangan adalah garasi batu bulat berbentuk kubah yang khas, didirikan pada tahun 1926. Empat tahun kemudian, sebuah stasiun Sinclair dibangun di sebelahnya. Stasiun ini dimiliki dan dioperasikan oleh Gay dan Fred Mason, yang juga membangun tiga kabin dan restoran/toko di seberang jalan sekitar tahun 1930. Gay Parita Store/Restaurant, seperti yang kemudian dikenal, dibangun dengan gaya Kebangkitan Spanyol dan jauh lebih besar daripada yang biasanya terlihat di komunitas persimpangan kecil seperti itu.

Selama 25 tahun berikutnya, Masons memanfaatkan lalu lintas yang padat di Rute 66, melakukan bisnis yang ramai dengan memperbaiki ban kempes, menjual bensin, minuman ringan, dan sandwich. Gay Mason meninggal pada tahun 1953, dan Fred terus mengoperasikan bisnis tersebut sampai stasiun Sinclair terbakar pada tahun 1955. Setelah itu, Fred pensiun ke rumahnya di belakang stasiun yang terbakar dan meninggal pada tahun 1960.

Kemunduran dan Kebangkitan

Pada tahun 1961, Rute 66 diubah jalurnya, melewati Paris Springs dan Spencer di dekatnya. Pada tahun 1965, seluruh bagian jalan ini dilewati oleh I-44 di selatan. Perubahan ini menimbulkan pukulan signifikan bagi Paris Springs Junction, karena kota itu kehilangan sumber utama lalu lintas dan bisnisnya.

Setelah pengalihan rute, Gay Parita Store diubah menjadi tempat tinggal, dan masih berdiri sampai sekarang. Seolah-olah waktu berhenti di Paris Springs Junction, kenangan tentang kejayaan Rute 66 yang dulu berlama-lama di angin.

Namun, kisah Paris Springs Junction tidak berakhir di sana. Kota kecil ini mengalami kehidupan baru ketika properti Gay Parita di sisi utara jalan dibeli oleh Gary dan Lena Turner. Gary, bersama putranya Steve, memulai proyek ambisius untuk membangun kembali Stasiun Sinclair tua.

Stasiun yang dibangun kembali bukanlah replika yang tepat dari pendahulunya, tetapi fasadnya menangkap esensi dari era 1930-an. Stasiun yang direvitalisasi dengan cepat menjadi tujuan yang wajib dikunjungi oleh penggemar Rute 66. Gary Turner, seorang penggemar berat jalan raya bersejarah, menyambut para pelancong dari seluruh dunia, berbagi pengetahuannya, dan menyebarkan kecintaannya pada Rute 66.

Stasiun ini tidak menjual bensin, suvenir, atau gimmick turis. Sebaliknya, stasiun ini menawarkan sesuatu yang jauh lebih berharga: kenangan dan antusiasme. Gary mengisi garasi batu bulat tahun 1926 yang lama dengan kendaraan antik dan memorabilia, menciptakan kapsul waktu yang membawa pengunjung kembali ke masa lalu.

Sayangnya, Gary Turner meninggal pada Januari 2015, dan istrinya Lena meninggal beberapa bulan kemudian. Kepergian mereka dirasakan secara luas di komunitas Rute 66, tetapi warisan mereka terus hidup. Pada tahun 2016, putri Gary, Barbara Turner, mengambil alih kendali Gay Parita, memastikan bahwa semangat dan sejarah persimpangan akan terus dihargai.

Paris Springs Junction Hari Ini

Selain Stasiun Gay Parita yang dibangun kembali, beberapa bangunan lain di Paris Springs Junction tetap menjadi pengingat masa lalu kota itu. Dot Mason’s Log Cabin Station, yang kemudian berfungsi sebagai gedung penjualan mobil, dan garasi batu lempengan tahun 1944, adalah contoh arsitektur bersejarah yang berkontribusi pada karakter unik persimpangan.

Di Paris Springs yang asli, yang terletak setengah mil di utara persimpangan, hanya sebuah gereja kecil yang tersisa sebagai bukti desa yang dulunya ramai.

Saat ini, Paris Springs Junction berdiri sebagai bukti daya pikat abadi Rute 66. Persimpangan ini mengundang para pelancong untuk menghentikan langkah mereka, menjelajahi bangunan bersejarahnya, dan membenamkan diri dalam kisah jalan raya yang pernah menjadi urat nadi Amerika.

Terletak sekitar 25 mil di sebelah barat Springfield, Missouri, di Highway 266, Paris Springs Junction mudah diakses dan menawarkan pandangan sekilas yang tak terlupakan ke masa lalu. Apakah Anda penggemar Rute 66, penggemar sejarah, atau hanya seorang pelancong yang mencari pengalaman yang unik dan otentik, Paris Springs Junction pasti akan meninggalkan kesan yang mendalam.

Saat Anda berdiri di persimpangan ini, di tengah-tengah bangunan bersejarah dan kenangan akan masa lalu, mudah untuk membayangkan hiruk pikuk dan kegembiraan yang pernah memenuhi jalan ini. Paris Springs Junction bukan hanya tempat; itu adalah perjalanan waktu, kesempatan untuk terhubung dengan sejarah Amerika dan menghargai semangat abadi Rute 66.