Reading, Massachusetts – Legends of America

Posted on

Reading, Massachusetts – Legends of America

Reading, Massachusetts – Legends of America

Reading, Massachusetts, sebuah nama yang dilafalkan dengan santai sebagai "Red-ing," adalah permata yang terletak di Middlesex County, sekitar 16 mil di utara jantung kota Boston. Kota ini memiliki sejarah yang kaya dan berlapis-lapis yang mencerminkan pertumbuhan dan evolusi New England dari pemukiman kolonial hingga pinggiran kota modern.

Awal Mula: Dari Lynn Village hingga Kota Reading

Kisah Reading dimulai pada tahun 1630-an, ketika para pemukim pertama Massachusetts tiba dan mendirikan Koloni Massachusetts Bay. Semangat untuk ekspansi dan kebutuhan akan lahan baru mendorong beberapa warga Lynn untuk mengajukan petisi kepada pemerintah koloni pada tahun 1639, meminta "tempat untuk perkebunan pedalaman." Permohonan mereka dikabulkan, dengan hibah awal seluas enam mil persegi, diikuti oleh empat mil tambahan.

Pemukiman pertama di dalam hibah ini dikenal sebagai "Lynn Village," sebuah komunitas sederhana yang terletak di tepi selatan Danau Quannapowitt yang tenang. Pada tanggal 10 Juni 1644, Dewan Deputi secara resmi memasukkan pemukiman tersebut sebagai Kota Reading, mengambil namanya dari Reading, Inggris, sehingga menghubungkan masa depan kota ini dengan akarnya di Old World.

Tak lama setelah pendiriannya, gereja pertama diorganisasikan, menjadi pusat spiritual dan komunal bagi para pemukim. Paroki pertama, yang kemudian dikenal sebagai South Reading, memisahkan diri pada tahun 1868 untuk menjadi Kota Wakefield. Pada tahun 1651, hibah khusus menambahkan lahan di utara Sungai Ipswich ke Kota Reading, yang pada akhirnya akan menjadi Kota North Reading yang terpisah pada tahun 1853.

Di antara tokoh-tokoh pendiri Reading adalah John Parker, seorang tokoh terkemuka yang memainkan peran penting dalam membentuk lanskap awal kota. Parker menjabat sebagai diakon di Gereja Kongregasi ke-12 (sekarang Gereja Kongregasi Paroki Pertama), berkontribusi pada pendiriannya. Selain komitmen religiusnya, Parker juga menjabat sebagai anggota dewan kota, polisi, dan komisaris yudisial, menunjukkan dedikasinya untuk mengatur dan melayani komunitasnya.

Ujian Penyihir dan Parker Tavern

Pada tahun 1692, ketika histeria Ujian Penyihir melanda Massachusetts, Reading tidak kebal dari ketakutan dan kecurigaan yang menyebar. Beberapa penduduk, termasuk anggota keluarga Dustin, dituduh melakukan ilmu sihir. Janda Lydia Dustin adalah orang pertama yang ditangkap, tetapi meskipun dinyatakan tidak bersalah, ia meninggal di penjara sebelum dibebaskan. Putri-putrinya, Sarah Duston dan Mary Colson, juga ditangkap, semakin menambah tragedi keluarga. Surat perintah dikeluarkan untuk cucu perempuan Lydia, Elizabeth Colson, tetapi Polisi John Parker tidak dapat menemukannya, melaporkan bahwa ia telah melarikan diri dan kemungkinan besar di Boston, bersiap untuk meninggalkan negara itu. Mary Harrington Taylor, Jane Lilly, dan Sarah Davis Rice juga di antara mereka yang dituduh di Reading. Yang penting, tidak ada seorang pun dari Reading yang dinyatakan bersalah melakukan ilmu sihir, sehingga membedakan kota itu dari beberapa komunitas lain yang lebih terkenal yang dilanda histeria Ujian Penyihir.

Pada tahun 1694, Abraham Bryant, seorang petani dan pandai besi yang giat, membangun Parker Tavern, sebuah struktur yang akan menjadi simbol abadi dari sejarah Reading. Bryant dan Ephraim Parker mengoperasikan kedai di tempat itu, menyediakan tempat berkumpul bagi masyarakat dan pelancong. Keturunan Bryant terus memiliki bangunan kotak garam itu hingga tahun 1730-an, setelah itu beberapa kali berpindah tangan sebelum dibeli oleh Masyarakat Purbakala Reading pada tahun 1923. Saat ini, Parker Tavern berdiri sebagai struktur tertua di Reading dan berfungsi sebagai museum, mengundang pengunjung untuk melangkah mundur ke masa lalu dan menjelajahi sejarah kota yang kaya.

Revolusi Amerika dan Perkembangan Industri

Bertahun-tahun kemudian, semangat kemerdekaan menyapu koloni-koloni Amerika, dan banyak pria dari Reading memainkan peran aktif dalam Revolusi Amerika. Kontribusi mereka untuk tujuan kemerdekaan tercermin dalam komitmen dan pengorbanan mereka.

Pada tahun 1806, pembangunan Jalan Tol Andover-Medford dimulai, menyediakan warga Reading dengan cara yang lebih baik untuk bepergian ke Boston, pusat perdagangan dan budaya yang ramai. Jalan ini, yang sekarang dikenal sebagai Massachusetts Route 28, menjadi jalur kehidupan bagi kota, memfasilitasi perdagangan dan konektivitas. Setelah pembangunan jalan tol, beberapa pabrik didirikan di Reading, menandai dimulainya era perkembangan industri. Pabrik furnitur Sylvester Harnden, pabrik jam Daniel Pratt, dan pabrik pipa organ Samuel Pierce adalah beberapa perusahaan awal yang membantu membentuk lanskap ekonomi kota.

Kedatangan Kereta Api Boston dan Maine pada tahun 1845 semakin meningkatkan akses Reading ke Boston dan pasar selatan. Jalur kereta api menjadi saluran penting untuk transportasi barang dan orang, memicu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan konektivitas kota ke dunia luar.

Pada tahun-tahun berikutnya, lebih banyak fasilitas manufaktur dibangun di Reading, termasuk 13 perusahaan yang memproduksi kursi dan lemari, serta bisnis yang membuat sepatu dan dasi. Perkembangan industri ini mengubah Reading menjadi pusat kegiatan yang ramai, menarik pekerja dan pengusaha ke wilayah tersebut.

Perang Saudara dan Era Modern

Ketika Perang Saudara melanda Amerika Serikat, Reading menjawab panggilan negara itu dengan mengirimkan 411 pria untuk berjuang untuk Uni. Dari jumlah tersebut, 15 tewas dalam aksi, dan 33 meninggal karena luka dan penyakit, mencerminkan pengorbanan yang dilakukan oleh warga Reading dalam membela persatuan. Sebuah peringatan untuk mengenang pria-pria pemberani ini berdiri di Pemakaman Laurel Hill, pengingat abadi akan keberanian dan dedikasi mereka.

Setelah Perang Saudara, pasar selatan untuk banyak produk yang dibuat di Reading menurun, yang menyebabkan penutupan beberapa pabriknya. Meskipun mengalami kemunduran ekonomi ini, Reading terus beradaptasi dan berkembang.

Pada awal tahun 1900-an, populasi Reading telah meningkat menjadi 4.969 orang. Banyak dari penduduk ini melakukan perjalanan ke Boston untuk bekerja di Kereta Api Boston dan Maine dan Kereta Jalanan Massachusetts Timur, mencerminkan perubahan kota menjadi komunitas komuter.

Dekade-dekade berikutnya menyaksikan ekspansi industri dan instalasi militer lebih lanjut di Reading, yang berkontribusi pada pertumbuhan dan diversifikasi ekonomi kota.

Reading Hari Ini

Saat ini, Reading berdiri sebagai pinggiran kota Boston yang berkembang pesat, yang mempertahankan nuansa kota kecilnya. Dengan populasi hampir 25.000 orang, Reading menawarkan campuran unik dari daya tarik sejarah, fasilitas modern, dan rasa komunitas yang kuat.

Sejarah Reading yang kaya terlihat dalam arsitektur yang terawat baik, situs bersejarah, dan lembaga budaya. Parker Tavern, sebagai bangunan tertua di kota, berfungsi sebagai pengingat nyata akan masa lalu Reading. Balai Kota, dengan desainnya yang megah, merupakan bukti warisan sipil kota.

Sebagai kesimpulan, kisah Reading, Massachusetts, adalah kisah ketahanan, adaptasi, dan kemajuan masyarakat. Dari awal mulanya sebagai pemukiman kolonial hingga statusnya saat ini sebagai pinggiran kota yang berkembang pesat, Reading telah mempertahankan karakter dan identitasnya yang unik. Warisan kota yang kaya, komunitas yang kuat, dan lokasi yang nyaman menjadikannya tempat yang menarik untuk ditinggali, bekerja, dan berkunjung.