Red Cloud’s War in Wyoming & Montana

Posted on

Red Cloud's War in Wyoming & Montana

Red Cloud’s War in Wyoming & Montana

Red Cloud’s War, juga dikenal sebagai Bozeman War atau Powder River War, adalah konflik bersenjata yang terjadi antara suku Lakota Sioux, Cheyenne Utara, dan Arapaho Utara melawan Angkatan Darat AS. Pertempuran ini berlangsung di wilayah Wyoming dan Montana dari tahun 1866 hingga 1868. Perang ini dinamai dari Red Cloud, seorang kepala suku Oglala Lakota yang memimpin perlawanan terhadap kehadiran militer AS di wilayah tersebut.

Latar Belakang Konflik

Pemicu utama Perang Red Cloud adalah penemuan emas di Montana barat pada tahun 1862, tepatnya di sekitar Grasshopper Creek, dekat Deer Lodge, Montana saat ini. Penemuan ini memicu gelombang kedatangan para penambang dan pencari emas ke wilayah tersebut. Sebagian besar dari mereka datang melalui Platte Road, cabang utara dari Oregon-California Trail yang lama, dan memasuki Montana dari arah barat. Sebagian lainnya menyusuri Sungai Missouri hingga Fort Benton, lalu menuju ke ladang emas dari arah timur laut.

Pada tahun 1863, dua pengusaha bernama John Bozeman dan John Jacobs membuka jalur baru dari ladang emas menuju Platte Road di sebelah barat Fort Laramie. John Bozeman adalah seorang pria asal Georgia yang baru tiba di wilayah perbatasan dua tahun sebelumnya, sedangkan John Jacobs adalah seorang veteran penjelajah gunung.

Jalur baru ini melintasi Bozeman Pass di sebelah timur Virginia City, Montana, menyeberangi Sungai Yellowstone dan Bighorn, lalu mengarah ke selatan di sepanjang sisi timur Pegunungan Bighorn. Selanjutnya, jalur ini menyeberangi Sungai Tongue dan Powder, lalu berlanjut ke selatan melalui wilayah Powder River hingga bergabung dengan Platte Road sekitar 80 mil di sebelah barat Fort Laramie. Jalur ini memangkas jarak tempuh ke ladang emas hingga hampir 400 mil dibandingkan dengan rute-rute lainnya.

Bozeman Trail dan Pelanggaran Perjanjian

Jalur yang dikenal sebagai Bozeman Trail ini segera menjadi jalur penting bagi para pendatang yang ingin menuju ladang emas di Montana. Namun, jalur ini juga melewati wilayah yang dianggap sakral oleh suku-suku Indian setempat. Berdasarkan Perjanjian Fort Laramie tahun 1851, pemerintah AS telah menetapkan wilayah Powder River, yang dilalui oleh Bozeman Trail, sebagai tanah perburuan bagi suku Oglala dan Brulé Sioux, Arapaho, dan Cheyenne.

Suku-suku ini memandang kehadiran para pendatang sebagai pelanggaran terhadap perjanjian dan ancaman terhadap mata pencaharian mereka. Mereka pun melakukan serangan-serangan terhadap para pelancong yang melintasi Bozeman Trail, dengan tujuan untuk mengusir mereka dan mencegah mereka memasuki wilayah tersebut.

Pada tahun 1865, sebagai tanggapan terhadap tuntutan para pemukim untuk mendapatkan perlindungan, Angkatan Darat AS mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Jenderal Patrick E. Connor ke wilayah tersebut. Connor membangun sebuah benteng bernama Fort Reno di Wyoming, sekitar 169 mil di sebelah utara Fort Laramie, di pertemuan Sungai Powder. Namun, upayanya untuk menaklukkan suku-suku tersebut tidak berhasil.

Pembangunan Benteng dan Eskalasi Konflik

Pada bulan Juni 1866, ketika banyak kepala suku Powder River sedang berada di Fort Laramie untuk melakukan negosiasi perjanjian lainnya, Kolonel Henry B. Carrington memimpin Batalyon ke-2, Infanteri ke-18, menyusuri Bozeman Trail. Setelah meninggalkan satu kompi di Fort Reno, Carrington melanjutkan perjalanan sejauh 67 mil ke pertemuan Piney Creek, dekat Banner, Wyoming saat ini, tempat ia mendirikan Fort Phil Kearny.

Pada bulan Juli, Carrington mengirimkan dua kompi di bawah pimpinan Kapten Nathaniel C. Kenney untuk bergerak lebih jauh ke utara di sepanjang Bozeman Trail untuk membangun benteng ketiga, Fort C. F. Smith, sekitar 91 mil di sebelah utara Fort Phil Kearny, dekat Yellowtail, Montana saat ini. Pembangunan benteng-benteng ini semakin memperburuk hubungan antara suku-suku Indian dan pemerintah AS, dan memicu eskalasi konflik.

Suku-suku Indian, yang dipimpin oleh Red Cloud, menentang pendirian benteng-benteng ini dan bertekad untuk menghentikan lalu lintas di Bozeman Trail. Mereka melakukan serangkaian serangan terhadap para tentara, pekerja sipil, dan pelancong yang melintasi jalur tersebut.

Pertempuran-Pertempuran Penting

Perang Red Cloud melibatkan beberapa pertempuran penting, di antaranya:

  • Fetterman Massacre: Pertempuran ini terjadi pada tanggal 21 Desember 1866, di dekat Fort Phil Kearny. Kapten William J. Fetterman memimpin 80 tentara dan sipil untuk mengejar sekelompok kecil Indian yang menyerang konvoi kayu. Namun, Fetterman dan pasukannya disergap oleh ratusan prajurit Sioux, Cheyenne, dan Arapaho di bawah pimpinan Red Cloud. Seluruh pasukan Fetterman tewas dalam pertempuran tersebut, yang menjadi salah satu kekalahan terburuk yang dialami oleh Angkatan Darat AS dalam Perang Indian.
  • Wagon Box Fight: Pertempuran ini terjadi pada tanggal 2 Agustus 1867, di dekat Fort Phil Kearny. Sekelompok kecil tentara dan pekerja sipil yang sedang menjaga konvoi kayu diserang oleh ratusan prajurit Sioux. Para tentara berlindung di dalam lingkaran gerobak kayu yang telah disiapkan sebelumnya, dan berhasil menahan serangan tersebut dengan menggunakan senapan Springfield Model 1866 yang memiliki daya tembak yang lebih tinggi. Pertempuran ini menunjukkan keunggulan teknologi militer AS atas taktik tradisional suku Indian.
  • Hayfield Fight: Pertempuran ini terjadi pada tanggal 1 Agustus 1867, di dekat Fort C. F. Smith. Sekelompok tentara yang sedang menjaga ladang jerami diserang oleh ratusan prajurit Sioux dan Cheyenne. Para tentara berlindung di dalam gubuk-gubuk jerami dan berhasil mempertahankan posisi mereka hingga bala bantuan tiba.

Akhir Perang dan Perjanjian Fort Laramie 1868

Perang Red Cloud berakhir pada tahun 1868 dengan ditandatanganinya Perjanjian Fort Laramie 1868. Dalam perjanjian ini, pemerintah AS setuju untuk meninggalkan Fort Reno, Fort Phil Kearny, dan Fort C. F. Smith, serta menutup Bozeman Trail. Pemerintah AS juga mengakui hak suku Sioux atas wilayah Black Hills.

Meskipun Perjanjian Fort Laramie 1868 memberikan kemenangan bagi Red Cloud dan suku-suku Indian, perdamaian tersebut tidak berlangsung lama. Penemuan emas di Black Hills pada tahun 1874 memicu gelombang kedatangan para penambang dan pemukim ke wilayah tersebut, yang melanggar perjanjian dan memicu Perang Black Hills pada tahun 1876.

Kesimpulan

Red Cloud’s War merupakan konflik penting dalam sejarah hubungan antara pemerintah AS dan suku-suku Indian. Perang ini menunjukkan tekad suku-suku Indian untuk mempertahankan tanah dan cara hidup mereka dari ancaman ekspansi AS. Meskipun suku-suku Indian pada akhirnya dikalahkan, perlawanan mereka memberikan dampak yang signifikan dan menjadi bagian penting dari sejarah Amerika.