Jericho, Texas – Stuck in the Mud – Legends of America
Jericho, Texas, sebuah nama yang mungkin tidak langsung terlintas di benak ketika memikirkan kota-kota yang ramai dan berkembang di Amerika. Namun, kota kecil ini, yang sekarang sebagian besar tinggal kenangan, memiliki kisah yang kaya dan penuh liku, terjalin erat dengan sejarah Route 66, jalan raya legendaris yang pernah menjadi arteri kehidupan bagi negara ini. Hari ini, Jericho berdiri sebagai pengingat yang menghantui tentang masa lalu, sebuah kota hantu yang terperangkap dalam waktu, dikelilingi oleh ladang ternak dan "ladang hantu".
Asal-Usul yang Sederhana: Dari Perhentian Panggung Hingga Kota Kereta Api
Kisah Jericho dimulai pada akhir tahun 1880-an ketika sebuah perhentian panggung didirikan di sana. Titik sederhana ini berfungsi sebagai pos istirahat penting di sepanjang rute yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan surat antara Saint’s Roost (sekarang Clarendon) dan Fort Elliott (sekarang Mobeetie). Bayangkan lanskapnya saat itu: lanskap terbuka yang luas, dengan gubuk sederhana sebagai satu-satunya tanda peradaban. Air minum adalah komoditas berharga, yang harus diangkut dari mata air terdekat.
Seiring berjalannya waktu, dan ketika suku asli Amerika dipindahkan ke reservasi, lebih banyak pemukim mulai berdatangan ke daerah tersebut. Pada tahun 1894, tragedi melanda ketika wabah malaria yang tidak biasa merenggut nyawa beberapa pemukim. Sebagai tanggapan, Pemakaman Jericho didirikan, menjadi pengingat abadi tentang perjuangan dan pengorbanan para pemukim awal ini.
Titik balik bagi Jericho datang dengan pembangunan Kereta Api Choctaw, Oklahoma, dan Texas. Ketika rel mendekat, begitu pula harapan akan pertumbuhan dan kemakmuran. Pada tahun 1902, kota itu secara resmi didirikan ketika jalur kereta api membangun sebuah stasiun di sana. Kantor pos menyusul tak lama kemudian, dan kota itu diberi nama Jericho, sebuah anggukan ke kota alkitabiah di Palestina.
Dengan kereta api sebagai jalur kehidupan baru, Jericho dengan cepat mulai berkembang. Ternak dikirim dari kota, dan penumpang dapat melakukan perjalanan ke dan dari daerah tersebut dengan kereta api. Pertumbuhan ini akan diintensifkan dengan kedatangan Route 66.
Route 66 dan Jericho Gap: Berkah dan Kutukan
Pembentukan Route 66 adalah momen penting dalam sejarah Jericho. Jalan raya tersebut membawa gelombang baru lalu lintas, turis, dan peluang ke kota. Pompa bensin, toko, dan motel bermunculan untuk memenuhi kebutuhan para pelancong yang lelah. Jericho sedang mengalami masa kejayaan.
Namun, hubungan Jericho dengan Route 66 bukannya tanpa tantangan. Peregangan jalan raya yang melewati Jericho menjadi terkenal sebagai "Jericho Gap." Bagian jalan raya sepanjang 18 mil ini ditandai dengan tanah hitam berlumpur yang terkenal sulit dilalui, terutama selama hujan. Kendaraan sering kali terperangkap dalam rawa, membuat para pelancong terdampar dan membutuhkan bantuan.
Meskipun Jericho Gap merupakan sumber frustrasi bagi para pelancong, Gap itu juga menjadi berkah tersembunyi bagi penduduk setempat. Pengusaha yang cerdik akan menawarkan layanan mereka untuk menarik mobil yang terdampar keluar dari lumpur, dan dengan demikian, memicu industri pemulihan yang berkembang. Rumor bahkan beredar bahwa beberapa penduduk setempat akan menyiram jalan secara diam-diam untuk meningkatkan bisnis mereka, meskipun kebenaran klaim tersebut tetap menjadi bahan perdebatan.
Puncak dan Penurunan: Akhir dari Sebuah Era
Jericho mencapai puncaknya pada tahun 1930-an, membanggakan populasi sekitar 100 jiwa. Kota ini memiliki kantor pos, tiga toko, elevator biji-bijian, penginapan wisata, bengkel servis, dan pompa bensin. Jericho adalah pusat aktivitas yang ramai, sebuah bukti kekuatan transformatif Route 66.
Sayangnya, keberuntungan Jericho tidak bertahan lama. Pada tahun 1930-an, Route 66 dipindahkan setengah mil ke utara, melewati kota. Pengalihan ini berdampak buruk bagi Jericho, karena lalu lintas dan bisnis menurun. Pada tahun 1939, populasi kota telah menurun setengahnya menjadi hanya 50 orang. Kantor pos ditutup pada tahun 1955, dan pada tahun 1980-an, hanya sedikit yang tersisa di lokasi kota.
Jericho Hari Ini: Kota Hantu dengan Kisah yang Harus Diceritakan
Saat ini, Jericho adalah kota hantu, pengingat diam tentang masa lalu. Bekas bangunan penginapan wisata, sebuah rumah, dan sebuah bangunan batu bata tak dikenal berdiri sebagai sisa-sisa komunitas yang pernah berkembang. Bekas kota itu terletak di County Road B, tepat di sebelah barat Highway 70. Pemakaman Jericho, terletak sekitar dua mil di sebelah barat lokasi kota tua, berfungsi sebagai peringatan yang menyentuh hati bagi para pemukim yang membentuk sejarah kota.
Saat Anda berjalan melalui Jericho hari ini, Anda hampir dapat mendengar gema masa lalu: suara mesin mobil yang melaju di Route 66, tawa para pelancong yang menikmati istirahat di penginapan wisata, dan deru mesin kereta api yang melewati stasiun. Jericho mungkin telah memudar menjadi kota hantu, tetapi kisahnya tetap hidup, terukir dalam tanah dan dalam ingatan mereka yang mengetahui sejarahnya.
Saat Anda melanjutkan perjalanan Anda di sepanjang Route 66, pertimbangkan untuk mampir di Jericho. Luangkan waktu sejenak untuk menjelajahi reruntuhan, menghormati masa lalu, dan menghargai ketahanan dan semangat para pemukim yang pernah menyebut kota kecil ini sebagai rumah. Jericho mungkin terperangkap dalam lumpur sejarah, tetapi warisannya akan terus menginspirasi dan memikat selama bertahun-tahun yang akan datang.
Untuk melanjutkan di sepanjang Route 66, kembalilah ke jalan depan, di mana Anda akan melewati Menara Air Miring Britten ke utara sebelum memasuki Groom, Texas.
©Kathy Weiser-Alexander/Legends of America, diperbarui Maret 2025.
Lihat Juga:
- Tentang Texas Route 66 – Info & Sejarah
- Halaman Utama Route 66
- Halaman Utama Texas
- Texas Route 66
- Sumber
Saya harap artikel yang ditulis ulang ini memenuhi harapan Anda.