Fort Hand, Pennsylvania

Posted on

Fort Hand, Pennsylvania

Fort Hand, Pennsylvania

Terletak di dekat wilayah yang sekarang dikenal sebagai North Washington, Pennsylvania, Fort Hand berdiri sebagai bukti nyata dari gejolak dan ketahanan yang dialami selama Revolusi Amerika. Dibangun pada tahun 1777, benteng ini memainkan peran penting dalam melindungi pemukiman perbatasan dari serangan penduduk asli Amerika, dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah Pennsylvania.

Latar Belakang: Perlunya Fort Hand

Untuk memahami pentingnya Fort Hand, seseorang harus mempelajari konteks peristiwa yang menyebabkan pembangunannya. Setelah pembentukan Resimen Pennsylvania Kedelapan, yang diperintahkan untuk bergabung dengan George Washington dalam upaya revolusioner di timur, pemukiman perbatasan di Westmoreland County tiba-tiba menjadi rentan. Penarikan pasukan reguler meninggalkan celah yang dieksploitasi oleh penduduk asli Amerika, yang sering kali bentrok dengan para pemukim yang melanggar tanah leluhur mereka.

Dalam situasi yang mengerikan ini, rumah kayu besar milik John McKibben menjadi tempat perlindungan sementara bagi banyak pemukim yang ketakutan. Namun, perlindungan itu jauh dari ideal. Benteng terdekat, Carnahan’s Blockhouse, terletak tiga hingga empat mil ke timur, dan patroli kecil yang terdiri dari 60 orang tidak cukup untuk menjamin keselamatan perbatasan yang luas.

Setelah serangan tragis terhadap Carnahan’s Blockhouse pada Agustus 1777, kebutuhan akan pertahanan yang lebih substansial menjadi sangat jelas. Jenderal Edward Hand, seorang tokoh terkemuka dalam Tentara Kontinental, mengakui situasi yang mengerikan dan memerintahkan pembangunan benteng baru. Benteng ini akan berfungsi sebagai benteng pertahanan yang kuat, yang mampu menahan serangan penduduk asli Amerika dan memberikan rasa aman yang sangat dibutuhkan kepada para pemukim.

Konstruksi dan Fitur Fort Hand

Pada musim gugur tahun 1777, pasukan Kontinental mulai bekerja, dengan rajin membangun benteng di dekat rumah McKibben, di atas sebidang tanah seluas sekitar satu acre. Benteng itu dengan tepat dinamai Jenderal Hand sebagai pengakuan atas perannya dalam memprakarsai proyek tersebut.

Fort Hand dirancang untuk menjadi benteng yang tangguh, menggabungkan beberapa elemen pertahanan utama. Di jantungnya terletak sebuah blok bangunan, sebuah struktur kokoh yang dibangun untuk menahan serangan yang berkepanjangan. Blok bangunan itu dikelilingi oleh pagar kayu, sebuah pagar kayu vertikal yang memberikan lapisan perlindungan tambahan. Selain itu, Fort Hand dipersenjatai dengan senjata dinding, meriam kecil yang dipasang di dinding pagar, yang memungkinkan para pembela untuk melepaskan tembakan yang menghancurkan ke arah musuh yang mendekat.

Selama tahun 1778, Fort Hand dan Fort Pitt adalah satu-satunya benteng di wilayah tersebut yang berawak pasukan Kontinental. Semua pos dan benteng lainnya dijaga oleh milisi, warga sipil yang mengangkat senjata untuk membela rumah dan keluarga mereka. Penunjukan Fort Hand sebagai garnisun Kontinental menggarisbawahi kepentingan strategisnya dan kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh otoritas militer.

Pengepungan Fort Hand

Pada tanggal 26 April 1779, Fort Hand menghadapi ujian terberatnya. Sekitar 100 penduduk asli Amerika, yang bertekad untuk melenyapkan benteng itu, melancarkan serangan sengit terhadap benteng itu. Membela Fort Hand adalah sebuah kompi independen yang terdiri dari sekitar 17 orang, yang dipimpin oleh Kapten Samuel Moorhead.

Pertempuran sengit berlangsung hingga tengah hari keesokan harinya. Penduduk asli Amerika, meskipun jumlahnya lebih banyak, menemukan bahwa Fort Hand adalah kacang yang sulit untuk dipecahkan. Para pembela, yang terinspirasi oleh keberanian Kapten Moorhead dan tekad untuk melindungi keluarga mereka, melawan dengan sengit, menolak setiap upaya untuk melanggar pertahanan benteng.

Wanita di dalam benteng memainkan peran penting dalam pertempuran itu. Mereka tidak terbatas pada pengamat pasif; sebaliknya, mereka secara aktif mendukung pasukan dengan membawa amunisi dan memastikan para pembela diberi makan dan dipelihara. Tindakan tanpa pamrih mereka sangat penting untuk mempertahankan semangat dan efektivitas pasukan.

Frustrasi oleh kegagalan mereka untuk merebut benteng, penduduk asli Amerika akhirnya memutuskan bahwa upaya itu tidak sepadan. Mereka menarik diri dari Fort Hand, tetapi tidak sebelum melakukan tindakan balas dendam. Mereka membakar beberapa bangunan di sekitar benteng dan membantai kuda, sapi, dan domba para pemukim, yang menyebabkan kerusakan dan kesengsaraan yang meluas.

Saat pertempuran berkecamuk di Fort Hand, kelompok penduduk asli Amerika lainnya menyerang Fort Ligonier, benteng terdekat lainnya. Namun, seperti serangan mereka di Fort Hand, upaya mereka untuk merebut Fort Ligonier terbukti tidak berhasil.

Setelah Perang Revolusi

Setelah berakhirnya Perang Revolusi, Fort Hand terus berfungsi sebagai tempat perlindungan yang berharga bagi para pemukim yang ketakutan. Itu tetap digunakan hingga tahun 1791, memberikan perlindungan terhadap serangan penduduk asli Amerika yang sporadis.

Seiring waktu, ancaman serangan penduduk asli Amerika berkurang, dan kebutuhan akan Fort Hand berkurang. Benteng itu akhirnya ditinggalkan, dan unsur-unsurnya secara bertahap menyerah pada unsur-unsurnya.

Warisan Fort Hand

Saat ini, tidak ada sisa-sisa fisik Fort Hand. Namun, signifikansi sejarahnya tidak terlupakan. Sebuah monumen batu berdiri dekat lokasi benteng itu, di 285 Pine Run Church Road di Kunkle Park, di lepas Pennsylvania Highway 66, selatan Apollo, Pennsylvania. Monumen ini berfungsi sebagai pengingat yang menyentuh tentang keberanian dan ketahanan para pemukim yang membela perbatasan melawan segala rintangan.

Fort Hand berdiri sebagai bukti yang kuat dari semangat yang tak tergoyahkan dari para pemukim perbatasan yang menghadapi bahaya besar untuk membangun kehidupan baru di Amerika. Kisah mereka tentang keberanian, ketahanan, dan pengorbanan terus menginspirasi dan membentuk identitas bangsa.

Dengan mengunjungi lokasi Fort Hand dan merenungkan sejarahnya, kita dapat memperoleh penghargaan yang lebih dalam atas tantangan yang dihadapi oleh para pendahulu kita dan warisan abadi yang mereka tinggalkan. Fort Hand mungkin telah menghilang secara fisik, tetapi memori dan signifikansinya akan hidup selamanya dalam sejarah Amerika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *