Topsfield, Massachusetts – Legends of America
Topsfield, Massachusetts, sebuah permata yang terletak di Essex County, menawarkan lebih dari sekadar pemandangan yang indah dan suasana kota kecil yang tenang. Kota ini menyimpan sejarah yang kaya dan kompleks, yang ditandai dengan interaksi antara penduduk asli Amerika, pemukim Eropa, dan peristiwa penting yang membentuk lanskap budaya dan sosial Amerika. Salah satu episode paling terkenal dalam sejarah Topsfield adalah keterlibatannya dalam Histeria Ilmu Sihir Salem tahun 1692, sebuah periode kegelapan dan ketakutan yang meninggalkan bekas abadi di kota dan penduduknya.
Tanah Air Agawam
Jauh sebelum kedatangan pemukim Eropa, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Topsfield adalah rumah bagi suku Agawam, bagian dari keluarga besar penduduk asli Amerika yang menghuni wilayah New England. Dipimpin oleh Kepala Suku Masconomet yang dihormati, suku Agawam menguasai hamparan luas tanah yang membentang dari utara Sungai Danvers hingga seluruh Cape Ann dan ke Sungai Merrimack. Masyarakat Agawam hidup selaras dengan alam, mengandalkan sumber daya tanah dan sungai untuk mata pencaharian dan penghidupan mereka. Mereka mengembangkan budaya dan tradisi yang unik, yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Sayangnya, kedatangan penjelajah Eropa pada awal abad ke-17 membawa serta konsekuensi yang menghancurkan bagi suku Agawam dan suku-suku penduduk asli Amerika lainnya di New England. Penyakit, terutama cacar, menyebar dengan cepat di antara penduduk asli, yang tidak memiliki kekebalan alami terhadap penyakit-penyakit tersebut. Wabah cacar memusnahkan seluruh suku, mengurangi populasi mereka secara drastis dan mengganggu cara hidup tradisional mereka.
Permukiman dan Penamaan Topsfield
Meskipun populasi penduduk asli Amerika berkurang, para penjajah Eropa tetap tertarik dengan potensi wilayah Agawam. Pada tahun 1633, John Winthrop Muda, seorang tokoh terkemuka dalam koloni Massachusetts Bay, memimpin sekelompok pria ke utara dari Charlestown untuk menjelajahi dan mencari pemukiman baru. Winthrop dan beberapa rekannya menetap di Ipswich Harbour, sementara dua lainnya melanjutkan ke hulu sungai ke padang rumput luas yang dikenal sebagai New Meadows. Daerah inilah yang kemudian akan menjadi Topsfield.
Pada tahun 1643, New Meadows telah didiami secara permanen oleh sekelompok pemukim Eropa yang berani. Salah satu pemukim pertama adalah Robert Smith, yang tiba pada tahun 1638 dan menjadi bapak dari lima generasi penduduk Topsfield. Keluarga Smith dihormati di kota dan aktif dalam Jemaat Kongregasi Capen. Joseph Smith Sr., lahir di Topsfield pada tahun 1771, dan putranya, Joseph Smith Jr., yang lahir di Vermont setelah keluarganya pindah, kemudian akan mendirikan Gereja Yesus Kristus Orang-Orang Suci Zaman Akhir.
Pada tahun 1648, Pengadilan Umum Massachusetts secara resmi menamai daerah tersebut sebagai Topsfield, yang dinamai dari Toppesfield di Inggris. Pada tahun 1650, Topsfield secara resmi menjadi kota, menandai awal dari babak baru dalam sejarahnya.
Rumah Parson Capen: Landmark Bersejarah
Pada tahun 1684, Topsfield mempekerjakan Pendeta Joseph Capen, yang rumahnya, Rumah Parson Capen, tetap menjadi landmark bersejarah paling terkenal di kota itu. Rumah Capen dibangun pada tahun 1683 di atas sebidang tanah seluas 12 hektar sebagai pastoran untuk Gereja Kongregasi setempat. Keluarga Capen tinggal di sana selama lebih dari 40 tahun, dan rumah itu dianggap sebagai rumah terbaik di kota pada saat itu.
Rumah Parson Capen adalah contoh yang menakjubkan dari arsitektur kolonial, yang menampilkan desain yang sederhana namun elegan yang khas dari periode tersebut. Rumah itu dibangun dengan konstruksi bingkai kayu, dengan atap bernada curam, cerobong asap tengah, dan jendela-jendela kecil yang teratur. Bagian dalam rumah didekorasi dengan perabotan dan ornamen periode, memberikan wawasan tentang kehidupan dan kehidupan keluarga Capen dan penduduk Topsfield abad ke-17.
Pada tahun 1960, Rumah Parson Capen ditetapkan sebagai Landmark Bersejarah Nasional, yang mengakui signifikansi arsitektur dan sejarahnya. Saat ini, rumah itu berfungsi sebagai museum, yang menawarkan pengunjung kesempatan untuk melangkah mundur ke masa lalu dan mempelajari lebih lanjut tentang sejarah Topsfield dan kehidupan para pemukim awalnya.
Ujian Ilmu Sihir Salem: Babak Gelap
Seperti desa-desa lain di wilayah tersebut, Topsfield terkena dampak langsung dari Ujian Ilmu Sihir Salem tahun 1692. Histeria itu berawal di Salem Village (sekarang Danvers) dan dengan cepat menyebar ke kota-kota dan desa-desa sekitarnya, termasuk Topsfield. Ketakutan dan kecurigaan merajalela, dan orang-orang dengan mudah dituduh melakukan sihir berdasarkan bukti yang tipis.
Orang pertama dari enam penyihir yang dituduh di Topsfield adalah Abigail Hobbs muda, yang memiliki reputasi karena perilaku "kasar" dan menghujat. Dia ditangkap pada tanggal 18 April 1692, dan orang tuanya, William dan Deliverance Hobbs, ditangkap tiga hari kemudian. Meskipun ada lingkaran tuduhan di dalam keluarga, ketiga Hobbs berhasil menghindari hukuman gantung.
Pada bulan Juli 1692, Rebecca Towne Nurse dari Salem Village, putri William Towne dari Topsfield, digantung di Gallows Hill di Salem. Gadis-gadis yang sama yang menuduh Rebecca Nurse melakukan sihir juga menamai saudara perempuannya Sarah Towne Cloyce dan Mary Towne Easty, yang tinggal di Topsfield. Meskipun Sarah akhirnya dibebaskan, Mary digantung pada bulan September, dan Elizabeth Jackson Howe dari Topsfield digantung bersamanya.
Banyak penduduk Topsfield lainnya dituduh melakukan sihir sampai histeria berakhir pada bulan Mei 1693, ketika gubernur Massachusetts membebaskan semua orang yang tersisa yang dituduh melakukan sihir dan mengeluarkan proklamasi pengampunan umum. Ujian Ilmu Sihir Salem adalah babak gelap dalam sejarah Topsfield, yang meninggalkan bekas abadi di kota dan penduduknya.
Topsfield Setelah Ujian Ilmu Sihir
Setelah berakhirnya histeria ilmu sihir, Topsfield secara bertahap mulai pulih dan membangun kembali. Kota itu terus berkembang sebagai masyarakat pertanian, dengan banyak penduduk yang terlibat dalam pertanian dan perdagangan lainnya. Pada abad ke-19, pabrik sepatu, toko, dan penginapan muncul di masyarakat, yang mencerminkan perubahan lanskap ekonomi.
Selama Perang Sipil, 132 pria Topsfield bertugas di Angkatan Darat Persatuan, 22 di antaranya tidak pernah kembali. Pengorbanan mereka diperingati di Tugu Peringatan Topsfield, yang berdiri sebagai pengingat abadi akan komitmen kota terhadap bangsa.
Pada awal abad ke-20, Topsfield telah berubah dari masyarakat pertanian dan pembuatan sepatu menjadi kota dengan banyak perkebunan besar. Kota itu menjadi tempat yang dicari bagi orang kaya yang ingin melarikan diri dari hiruk pikuk kehidupan kota dan menikmati kedamaian dan ketenangan pedesaan.
Topsfield Hari Ini
Saat ini, Topsfield adalah komunitas kecil dengan sekitar 7.400 orang yang menikmati suasana yang lebih pedesaan. Kota ini mempertahankan pesona sejarahnya, dengan bangunan-bangunan yang terpelihara dengan baik dan landmark-landmark yang mengingatkan akan masa lalunya. Topsfield juga merupakan komunitas yang hidup dan aktif, dengan berbagai organisasi masyarakat, klub, dan acara yang menyatukan penduduk.
Topsfield terletak dekat dengan jalan raya utama, membuatnya mudah diakses dari kota-kota dan kota-kota sekitarnya. Kota ini juga merupakan rumah bagi sejumlah taman dan ruang terbuka, yang menawarkan banyak kesempatan untuk kegiatan rekreasi di luar ruangan.
Warisan kaya sejarah dan lingkungan yang ramah membuat Topsfield menjadi tempat yang menarik untuk ditinggali dan dikunjungi. Baik Anda tertarik dengan sejarah kota, keindahan alam, atau rasa komunitasnya, Topsfield memiliki sesuatu untuk ditawarkan kepada semua orang.