Awatovi People
Di lanskap luas dan penuh sejarah Arizona timur laut, terukir kisah tentang orang-orang Awatovi, Puebloan yang pernah berkembang di mesa yang menghadap Walpi. Kisah mereka adalah jalinan yang kompleks dari tradisi, perubahan budaya, dan konsekuensi tragis dari konflik yang mendalam.
Asal Usul dan Lokasi
Orang-orang Awatovi merupakan bagian dari budaya Puebloan yang lebih besar, dikenal dengan permukiman permanen mereka, arsitektur unik, dan tradisi pertanian yang kaya. Desa Awatovi terletak sekitar sembilan mil tenggara Walpi, berdiri sebagai salah satu permukiman asli di wilayah yang dikenal sebagai Provinsi Tusayan. Lokasi yang strategis ini memungkinkan orang-orang Awatovi untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia, mengembangkan budaya yang berbeda, dan berinteraksi dengan masyarakat Puebloan lainnya.
Pertemuan Spanyol dan Misi
Jejak sejarah Awatovi semakin diperdalam dengan kedatangan penjelajah Spanyol pada abad ke-16. Desa ini menjadi penting karena merupakan salah satu desa pertama yang ditemui oleh Spanyol di wilayah tersebut. Pada awal tahun 1600-an, pengaruh Spanyol tumbuh secara signifikan dengan pembentukan misi Fransiskan San Bernardino pada tahun 1629, di bawah kepemimpinan Bapa Francisco Porras.
Misi ini menandai titik balik bagi orang-orang Awatovi, memperkenalkan agama, peraturan, dan metode kontrol baru. Spanyol berusaha untuk mengubah penduduk asli menjadi agama Katolik, sering menggunakan kombinasi persuasi dan paksaan. Tanggapan Hopi terhadap upaya ini beragam. Beberapa merangkul aspek-aspek baru, mengintegrasikannya ke dalam cara hidup mereka, sementara yang lain dengan teguh mempertahankan tradisi lama mereka secara rahasia, mempertaruhkan diri mereka sendiri.
Kehadiran Fransiskan membawa perubahan yang luas ke Awatovi. Selain agama Katolik, Spanyol memperkenalkan alat-alat Eropa, hewan peliharaan, teknik pertanian baru, dan peluang perdagangan. Orang-orang Awatovi diberi pisau besi, kapak, cangkul, beliung, linggis, gergaji, pahat, dan pengetahuan tentang teknik pengerjaan kayu dan batu Spanyol.
Pengadopsian peternakan hewan adalah inovasi signifikan lainnya. Hopi mulai memelihara domba, yang menyediakan sumber protein dan wol baru untuk membuat tekstil. Spanyol juga memperkenalkan tanaman baru, seperti buah persik dan gandum, yang dengan cepat menjadi bagian dari makanan Hopi.
Pemberontakan Pueblo dan Akhir Awatovi
Ketegangan antara Spanyol dan masyarakat Puebloan terus meningkat selama beberapa dekade. Pada tahun 1680, Pemberontakan Pueblo meletus, upaya yang meluas untuk mengusir penjajah Spanyol dan memulihkan cara hidup tradisional. Pada saat itu, populasi Awatovi diperkirakan sekitar 800 orang. Selama pemberontakan, Bapa Figueroa dibunuh, menandai periode kekerasan dan kekacauan.
Setelah Pemberontakan Pueblo, tidak ada imam Spanyol yang membangun diri mereka sendiri di antara Hopi. Namun, pada tahun 1700, Bapa Garaycoechea mengunjungi Awatovi dan membaptis 73 penduduk asli. Terlepas dari upaya-upaya ini, ia tidak berhasil membangun kembali misi di antara mereka.
Pada bulan November tahun yang sama, tragedi menghantam Awatovi. Karena perasaan ramah yang diduga dimiliki Awatovi terhadap para biarawan Spanyol, kerabat mereka dari desa-desa tetangga, terutama Walpi dan Mashongnovi, melancarkan serangan malam hari di Awatovi. Para penyerang membakar pueblo, membunuh banyak penduduknya, termasuk semua laki-laki, dan membawa pergi perempuan dan anak-anak ke desa-desa lain, terutama Mashongnovi, Walpi, dan Oraibi.
Penghancuran Awatovi menandai akhir permukiman tersebut. Kota itu tidak pernah dihuni lagi, dan orang-orang Awatovi terpencar di antara desa-desa Hopi lainnya.
Akibat dan Warisan
Sebagai tanggapan atas penghancuran Awatovi, Spanyol menyerang Hopi beberapa kali selama dekade berikutnya, tetapi mereka tidak berhasil merebut kembali provinsi Hopi. Penghancuran Awatovi memiliki dampak yang mendalam pada hubungan antara Hopi dan Spanyol. Sejak saat itu, Hopi tidak memiliki gereja atau paroki Katolik Roma di tanah mereka.
Kisah orang-orang Awatovi adalah pengingat akan kompleksitas interaksi budaya, konsekuensi dari kolonisasi, dan ketahanan tradisi adat. Reruntuhan Awatovi berdiri sebagai bukti bisu untuk masa lalu, mengundang kita untuk merenungkan sejarah orang-orang yang pernah menyebut tempat ini sebagai rumah.
Jelajahi Lebih Jauh
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang orang-orang Awatovi dan sejarah mereka, pertimbangkan untuk menjelajahi sumber daya berikut:
- Awatovi Ruins, Arizona: Kunjungi reruntuhan Awatovi dan saksikan sisa-sisa desa yang pernah berkembang ini.
- Ancient Cities of Native Americans: Pelajari lebih lanjut tentang berbagai kota kuno yang dibangun oleh penduduk asli Amerika di seluruh Amerika Utara.
- Ancient Puebloans of the Southwest: Selidiki sejarah dan budaya peradaban Puebloan kuno yang berkembang di Southwest.
- Pueblo Indians – Oldest Culture in the U.S.: Temukan tradisi, adat istiadat, dan sejarah yang kaya dari suku Indian Pueblo, salah satu budaya tertua di Amerika Serikat.
Dengan menjelajahi sumber-sumber ini, Anda dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang orang-orang Awatovi dan kontribusi mereka yang signifikan terhadap sejarah Southwest.