Acadia National Park, Maine – Legends of America

Posted on

Acadia National Park, Maine – Legends of America

Acadia National Park, Maine – Legends of America

Acadia National Park, sering disebut sebagai "Permata Mahkota Pantai Atlantik Utara," adalah permata yang berkilauan yang mempesona jutaan pengunjung setiap tahun. Taman nasional ini tidak hanya melindungi keindahan alam dari tanjung berbatu tertinggi di sepanjang garis pantai Atlantik, tetapi juga melestarikan beragam habitat dan warisan budaya yang kaya yang telah membentuk wilayah ini selama ribuan tahun. Dengan sekitar 3,5 juta kunjungan setiap tahun, Acadia secara konsisten berada di antara 10 taman nasional yang paling banyak dikunjungi di Amerika Serikat, menarik para pelancong dengan campuran pemandangan yang menakjubkan, aktivitas rekreasi, dan sejarah yang mendalam.

Lanskap yang Dibentuk oleh Waktu dan Alam

Terletak terutama di Pulau Mount Desert yang kasar, Acadia National Park mencakup sekitar 50.000 hektar lanskap yang menakjubkan. Taman ini membentang di Hancock dan Knox Counties, mencakup sebagian dari Pulau Isle au Haut, ujung Semenanjung Schoodic di daratan, dan banyak pulau lepas pantai yang lebih kecil. Jantung Acadia terletak pada garis pantai berbatu yang dramatis, yang dipahat oleh kekuatan laut dan glasiasi selama ribuan tahun. Tebing granit yang menjulang tinggi ke laut yang bergejolak menciptakan kontras yang menakjubkan, di mana suara ombak yang menabrak batu melodi abadi.

Di luar garis pantai, Acadia menampilkan beragam ekosistem yang menampung berbagai macam flora dan fauna. Hutan konifer yang luas menutupi interior pulau, menyediakan habitat bagi rusa, berang-berang, dan berbagai spesies burung. Danau dan kolam air tawar yang berkilauan tersebar di seluruh taman, menawarkan kesempatan untuk berperahu, memancing, dan mengamati satwa liar. Dataran pasang surut yang luas mengungkap labirin kehidupan laut yang tersembunyi saat air surut, mengundang para penjelajah untuk menjelajahi keajaiban bintang laut, kepiting, dan kehidupan laut lainnya.

Permadani Sejarah Manusia

Daya pikat Acadia jauh melampaui keindahan alamnya; itu juga merupakan perbendaharaan sejarah manusia, dengan lapisan-lapisan budaya yang terjalin ke dalam lanskapnya. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa penduduk asli Amerika, khususnya orang-orang Wabanaki, telah menghuni Pulau Mount Desert selama lebih dari 5.000 tahun. Orang-orang Wabanaki, yang menyebut pulau itu Pemetic ("tanah miring"), memiliki hubungan yang mendalam dengan tanah itu, bergantung padanya untuk penghidupan dan inspirasi spiritual. Mereka membangun tempat penampungan berbentuk kerucut yang ditutupi kulit kayu, melakukan perjalanan dengan kano kulit kayu birch, dan hidup selaras dengan ritme alam.

Babak Eropa dalam sejarah Acadia dimulai pada tahun 1604 ketika penjelajah Prancis Samuel de Champlain mendarat di Pulau Mount Desert. Terpesona oleh puncak berbatu yang telanjang, ia menamai pulau itu "Isles des Monts Déserts" ("Pulau Gunung Gundul"). Pada tahun 1613, para Yesuit Prancis mendirikan misi pertama Prancis di Amerika Utara di pulau itu, tetapi upaya mereka terhenti ketika kapal Inggris menghancurkan permukiman mereka. Selama satu setengah abad berikutnya, Pulau Mount Desert tetap menjadi wilayah yang diperebutkan antara Prancis dan Inggris, dengan sedikit pemukiman permanen.

Pada tahun 1759, setelah kekalahan Prancis di Quebec, tanah di sepanjang pantai Maine dibuka untuk pemukiman Inggris. Gubernur Francis Bernard dari Massachusetts mengklaim Pulau Mount Desert dan menawarkan tanah gratis kepada para pemukim. Abraham Somes dan James Richardson menerima tawaran itu, mendirikan keluarga mereka di Somesville, menandai dimulainya era baru untuk pulau itu.

Dari Pertanian hingga Pariwisata: Transformasi Pulau

Pada awal abad ke-19, Pulau Mount Desert mengalami transformasi yang signifikan. Pertanian, penebangan kayu, perikanan, dan pembuatan kapal menjadi industri utama, membentuk kehidupan dan mata pencaharian penduduk pulau. Para pemukim mengubah ratusan hektar pohon menjadi produk kayu, sementara petani menanam gandum, gandum hitam, jagung, dan kentang. Pada pertengahan abad ke-19, pemandangan nelayan dan pelaut, rak ikan, dan galangan kapal menjadi pemandangan yang akrab, mencerminkan hubungan intim pulau itu dengan laut.

Namun, daya pikat Pulau Mount Desert segera melampaui industri tradisionalnya. Pada pertengahan 1800-an, seniman dan jurnalis mulai menemukan dan mempopulerkan keindahan pulau itu ke dunia. Pelukis dari Hudson River School, seperti Thomas Cole dan Frederic Church, menggambarkan lanskap Acadia yang megah dengan sapuan kuas yang berkilauan, menginspirasi pelanggan dan teman untuk berduyun-duyun ke pulau itu.

Pendatang baru ini, yang dijuluki "rusticators," mencari akomodasi sederhana dan makanan sederhana dari nelayan dan petani setempat. Summer setelah summer, mereka kembali untuk menikmati udara laut yang segar, pemandangan yang menakjubkan, dan langkah yang santai. Saat popularitas pulau itu meningkat, pondok-pondok penduduk desa dan gubuk-gubuk nelayan dipenuhi, dan pada tahun 1880-an, lebih dari 30 hotel bersaing untuk mendapatkan dolar para pelancong. Pariwisata dengan cepat muncul sebagai industri utama pulau itu, mengubah ekonominya dan lanskapnya.

Era Cottage dan Konservasi

Akhir abad ke-19 menyaksikan transformasi lebih lanjut dari Pulau Mount Desert saat menjadi tempat perlindungan bagi orang kaya dan berkuasa. Keluarga Rockefellers, Morgans, Fords, Vanderbilts, Carnegies, dan Astors membangun perkebunan mewah yang dikenal sebagai "pondok" di sepanjang garis pantai, mengubah lanskap dengan kemegahan dan kehalusan. Pengumpulan besar dan kegiatan sosial menggantikan piknik dan kenaikan harian dari era sebelumnya.

Ironisnya, sebagian besar pelestarian lanskap Acadia dapat dikaitkan dengan individu-individu kaya ini. George B. Dorr, seorang juru bicara yang tak kenal lelah untuk konservasi, mengabdikan sebagian besar hidupnya dan kekayaan keluarganya untuk melindungi keindahan alam Acadia. Pada tahun 1901, Dorr dan yang lainnya mendirikan Hancock County Trustees of Public Reservations, sebuah korporasi yang bertujuan untuk melestarikan tanah untuk penggunaan publik yang berkelanjutan. Pada tahun 1913, korporasi telah memperoleh 6.000 hektar tanah, yang ditawarkan Dorr kepada pemerintah federal.

Pada tahun 1916, Presiden Woodrow Wilson mengumumkan pembentukan Monumen Nasional Sieur de Monts, menandai awal perlindungan federal untuk wilayah Acadia. Dorr melanjutkan upayanya untuk mendapatkan status taman nasional penuh untuk cagar alam yang dicintainya, dan pada tahun 1919, Presiden Wilson menandatangani undang-undang yang menetapkan Taman Nasional Lafayette. Dorr menjadi pengawas taman pertama, yang pekerjaannya kemudian dikenal sebagai "pertunjukan satu orang terbesar dalam sejarah konservasi lahan." Pada tahun 1929, taman itu berganti nama menjadi Acadia National Park, untuk menghormati sejarah Prancisnya.

Kebakaran Tahun 1947 dan Warisan Abadi

Era kemewahan di Pulau Mount Desert secara bertahap memudar dengan datangnya Depresi Hebat dan Perang Dunia II. Namun, pukulan terakhir datang pada tahun 1947 ketika kebakaran dahsyat melalap sebagian besar perkebunan megah dan mengubah kota Bar Harbor.

Setelah musim panas dan musim gugur yang kering, kebakaran pecah di dekat Hulls Cove pada 17 Oktober 1947, dan dengan cepat menyebar karena angin kencang. Api berkobar di seluruh pulau, menghancurkan ratusan rumah dan lima hotel besar. "Millionaires’ Row," yang pernah menjadi garis pantai yang megah dengan pondok-pondok musim panas yang indah, sebagian besar direduksi menjadi abu.

Kebakaran itu akhirnya dikendalikan pada tanggal 27 Oktober, setelah menghanguskan lebih dari 17.000 hektar, termasuk lebih dari 10.000 hektar di Acadia National Park. Kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan properti lebih dari $23 juta dan menandai titik balik dalam sejarah pulau itu. Sementara banyak penduduk permanen membangun kembali rumah mereka, banyak keluarga musiman tidak pernah kembali, dan kemegahan "Millionaires’ Row" digantikan oleh motel untuk menampung populasi turis yang terus meningkat.

Acadia Hari Ini: Permata yang Dipulihkan

Hari ini, Acadia National Park berdiri sebagai bukti ketahanan alam dan semangat manusia. Taman ini melindungi dan melestarikan sekitar 50.000 hektar lanskap yang menakjubkan, menawarkan kesempatan yang tak terhitung jumlahnya untuk rekreasi, eksplorasi, dan penemuan. Pengunjung dapat menjelajahi 27 mil jalan motor bersejarah, mendaki 158 mil jalan setapak, dan bersepeda di 45 mil jalan kereta kuda yang terpelihara dengan indah.

Tujuan populer di Acadia National Park termasuk Cadillac Mountain, titik tertinggi di sepanjang Pantai Atlantik Amerika Utara, yang menawarkan pemandangan panorama yang luas. Sand Beach, sebuah pantai unik yang terletak di sebuah teluk kecil antara pegunungan granit, mengundang pengunjung untuk berjemur di bawah sinar matahari dan berenang di air yang menyegarkan. Jordan Pond, sebuah danau air tawar yang berkilauan yang dikelilingi oleh tebing yang menjulang tinggi, menawarkan kesempatan untuk berperahu kano, kayak, dan mendaki di sepanjang garis pantainya.

Di luar landmark ikoniknya, Acadia National Park adalah perbendaharaan sumber daya bersejarah dan budaya. Taman ini mencakup empat mercusuar, termasuk Bass Harbor Head Light yang indah, yang telah memandu kapal melalui perairan berbahaya selama lebih dari satu abad. Islesford Historical Museum memamerkan sejarah maritim pulau itu, menampilkan artefak, foto, dan cerita orang-orang yang telah membentuk warisannya.

Saat Acadia National Park melanjutkan perannya sebagai harta nasional, ia juga berfungsi sebagai pengingat pentingnya konservasi dan pengelolaan lingkungan. Dengan melindungi keindahan alam dan warisan budaya dari wilayah yang luar biasa ini, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang memiliki kesempatan untuk mengalami keajaiban Acadia untuk diri mereka sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *