Fort Granville, Pennsylvania – Legends of America
Benteng Granville, yang terletak di Pennsylvania, adalah pos penting yang dibangun selama Perang Prancis dan Indian. Benteng ini berdiri di tepi utara Sungai Juniata, dekat lokasi Lewistown saat ini. Benteng ini memiliki sejarah yang kaya dan bergejolak, dan kejatuhannya mengungkap kerentanan perbatasan Pennsylvania yang lebih luas.
Latar Belakang Sejarah
Setelah kemenangan Prancis dalam Pertempuran Monongahela yang menghancurkan pada 9 Juli 1755, permukiman Inggris di perbatasan Pennsylvania menjadi sangat rentan terhadap serangan musuh. Prancis dan sekutu Indian mereka, termasuk Shawnee dan Delaware, semakin berani dalam penyerbuan mereka. Sebagai tanggapan, pemerintah provinsi memutuskan untuk membangun serangkaian benteng di Pennsylvania, yang membentang dari Delaware Water Gap hingga garis Maryland. Benteng-benteng ini dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi para pemukim dan berfungsi sebagai penghalang terhadap serangan musuh.
Pembangunan dan Desain
Benteng Granville dibangun pada Desember 1755 oleh Milisi Pennsylvania, di bawah kepemimpinan Kapten George Croghan. Benteng itu adalah palisade persegi sepanjang 100 kaki, dirancang untuk menampung sejumlah besar pasukan. Dua blok bangunan ditempatkan secara strategis di sudut-sudut benteng, memberikan posisi menembak yang ditinggikan dan meningkatkan pertahanan secara keseluruhan. Di dalam palisade, barak dibangun untuk menampung hingga 50 orang. Benteng itu dinamai untuk menghormati John Carteret, Earl of Granville, seorang tokoh terkemuka Inggris.
Tantangan dan Serangan
Pada tanggal 22 Juli 1756, Benteng Granville ditantang oleh pasukan Prancis dan sekutu Indian mereka. Para penyerang menuntut agar benteng itu menyerah, tetapi Kapten Edward Ward, yang saat itu memimpin, menolak tuntutan mereka. Sebagai pembalasan, para penyerang menjarah pertanian milik Tuan Baskin dan Hugh Carroll, menjadikan mereka tahanan.
Pada tanggal 30 Juli, Kapten Ward dan sebagian besar pasukannya meninggalkan Benteng Granville untuk melakukan perjalanan ke Lembah Shearman untuk melindungi para pemanen. Keputusan ini membuat benteng tersebut rentan, karena hanya menyisakan Letnan Edward Armstrong yang bertanggung jawab, mengawasi 24 tentara.
Jatuhnya Benteng Granville
Pada tanggal 2 Agustus 1756, Benteng Granville mengalami serangan yang menghancurkan oleh pasukan penyerang yang terdiri dari 55 orang Prancis dan 100 sekutu Indian mereka, di bawah komando Kapten Prancis Louis Coulon de Villiers. Kekuatan kecil yang mempertahankan benteng itu menahan diri sepanjang hari, tetapi pada pagi hari berikutnya, Sersan John Turner menyerahkan benteng tersebut setelah dibakar. Selama serangan itu, Letnan Edward Armstrong terbunuh, semakin memperburuk situasi yang mengerikan.
Konsekuensi dan Akibat
Setelah penyerahan itu, Sersan Turner, 22 tentara, tiga wanita, dan tujuh anak-anak dimuat dan dibawa ke Kittanning, sebuah desa penduduk asli Amerika yang terletak di Sungai Allegheny. Setibanya di sana, Sersan Turner mengalami kematian yang mengerikan ketika dia dikuliti hidup-hidup dan dibakar di tiang pancang. Para tawanan yang tersisa dibawa ke Fort de Chartres, sebuah benteng Prancis di wilayah Illinois. Di sana, mereka ditebus oleh para perwira Prancis dan akhirnya dikembalikan ke koloni Amerika.
Jatuhnya Benteng Granville mengirimkan gelombang kejut ke seluruh perbatasan Pennsylvania, menyoroti kerentanan benteng-benteng dan pemukim yang bergantung pada mereka untuk perlindungan. Insiden itu juga mengungkap ketidakmampuan milisi kolonial untuk mempertahankan diri secara efektif terhadap pasukan Prancis dan Indian.
Warisan dan Lokasi
Saat ini, lokasi pasti Benteng Granville tidak dapat ditentukan. Pembangunannya di Pennsylvania Canal sekitar tahun 1829 menghancurkan mata air di dekatnya, yang berfungsi sebagai landmark untuk menemukan benteng tersebut. Meskipun lokasi pasti tetap tidak diketahui, lokasinya diyakini berada sekitar satu mil dari Lewistown.
Meskipun keberadaan fisik Benteng Granville mungkin telah hilang, sejarah dan warisannya tetap hidup. Jatuhnya benteng itu berfungsi sebagai pengingat akan perjuangan dan pengorbanan yang dihadapi oleh para pemukim di perbatasan Pennsylvania selama Perang Prancis dan Indian.
Kesimpulan
Benteng Granville adalah pos penting selama Perang Prancis dan Indian, yang berfungsi sebagai simbol ketahanan dan kerentanan. Pembangunannya memberikan perlindungan yang sangat dibutuhkan bagi para pemukim di perbatasan Pennsylvania, sementara kejatuhannya mengungkap tantangan yang dihadapi oleh milisi kolonial. Meskipun lokasi pasti benteng itu mungkin telah hilang karena waktu, sejarah dan warisannya tetap hidup, mengingatkan kita tentang perjuangan dan pengorbanan yang membentuk Amerika Serikat.
Lihat Juga
- Galeri Foto Benteng Amerika
- Benteng & Presidio di Seluruh Amerika
- Benteng Pennsylvania
- Pennsylvania – Negara Bagian Batu Kunci