John Gotti – The Teflon Don: Kisah Si Bos Mafia yang Gak Bisa Disentuh (Dulu…)

Posted on

John Gotti – The Teflon Don: Kisah Si Bos Mafia yang Gak Bisa Disentuh (Dulu...)

John Gotti – The Teflon Don: Kisah Si Bos Mafia yang Gak Bisa Disentuh (Dulu…)

John Gotti. Nama ini pasti bikin merinding kalau kamu besar di era 80-an dan 90-an. Dia itu bukan selebriti biasa, tapi bos mafia yang super terkenal. Julukannya aja keren: "The Teflon Don" dan "Dapper Don." Kenapa Teflon? Karena dia licin banget, kayak wajan anti lengket. Berkali-kali masuk pengadilan, tapi selalu lolos. Gokil, kan?

Masa Kecil di Jalanan Bronx

Gotti lahir di Bronx, New York, tahun 1940. Bapaknya kerja serabutan, ibunya ngurusin 13 anak! Kebayang kan, susahnya kayak apa? Pas umur 12, keluarganya pindah ke Brooklyn. Nah, di sinilah Gotti dan saudara-saudaranya mulai nakal. Bolos sekolah, berantem, pokoknya hidupnya udah kayak film gangster deh.

Waktu umur 14, dia nyoba nyolong mesin molen dari proyek bangunan. Eh, malah jatuh dan kakinya kelindes. Alhasil, dia jadi pincang permanen. Gak lama kemudian, dia cabut dari sekolah dan mulai fokus sama dunia kriminal. Dia benci banget sama bapaknya karena gak bisa nafkahin keluarga.

Gabung Sama Mafia

Gotti langsung nyemplung ke geng Fulton-Rockaway, yang punya hubungan sama mafia Gambino. Di situ, dia ketemu sama Angelo Ruggiero dan Wilfred "Willie Boy" Johnson, yang nantinya jadi sohibnya di dunia kejahatan. Keluarga Gambino ini salah satu dari "Lima Keluarga" mafia di New York, dan paling kuat serta kaya pada masanya. Tapi, mereka juga terkenal paling brutal dan gak segan-segan main kasar.

Kerjaannya Gotti awalnya cuma jadi kurir buat Carmine Fatico, salah satu "capo" (semacam kapten) di keluarga Gambino. Tapi, dia cepet banget naik pangkat. Dari umur 18 sampe 26, dia udah sembilan kali ditangkap karena kejahatan kecil-kecilan.

Nikah dan Keluarga

Tahun 1958, Gotti ketemu sama Victoria DiGiorgio di sebuah bar. Mereka nikah tahun 1962 dan punya lima anak. Sempet tuh Gotti nyoba kerja beneran, jadi tukang setrika di pabrik baju dan supir truk. Tapi, namanya juga udah kecanduan duit haram, dia balik lagi jadi pembajak truk di bandara Idlewild (sekarang Bandara JFK). Di situ, dia ketemu sama Joseph Massino, yang juga pembajak dan calon bos mafia Bonanno. Gotti dapet julukan "Black John" dan "Crazy Horse" karena nekatnya itu.

Nah, yang paling penting, Gotti ketemu sama Aniello "Neil" Dellacroce, yang jadi mentornya. Dellacroce ini orang penting di keluarga Gambino, dan dia ngajarin Gotti banyak hal tentang dunia mafia. Gotti pun jadi salah satu mesin penghasil uang terbesar buat keluarga Gambino.

Masuk Penjara Pertama Kali

Tahun 1968, Gotti ketahuan terlibat dalam komplotan pencurian barang-barang di bandara. Dia ditangkap FBI dan divonis tiga tahun penjara. Tapi, dia cuma ngejalanin dua tahun dan bebas tahun 1972.

Jadi Kapten Dadakan

Pas Carmine Fatico dipenjara karena kasus rentenir, Gotti ditunjuk jadi kapten sementara. Dia langsung lapor ke Dellacroce. Gak lama kemudian, Gotti disuruh ikut ngebunuh James McBratney, yang diduga terlibat dalam pembunuhan keponakan bos Carlo Gambino. Gotti dan komplotannya nyamar jadi polisi dan nyoba nyulik McBratney di sebuah bar. Tapi, karena panik, salah satu anak buahnya nembak mati McBratney.

Gotti ketahuan dan ditangkap polisi. Tapi, dia berhasil nego sama pengacara Roy Cohn dan cuma divonis empat tahun penjara karena pembunuhan gak sengaja. Selama di penjara, dia nyogok sipir dan bisa keluar masuk penjara buat ketemu sama gangster lain dan pulang ke rumah.

Naik Pangkat Setelah Gambino Meninggal

Tahun 1976, Carlo Gambino meninggal karena sakit jantung. Semua orang kaget karena dia nunjuk Paul Castellano, iparnya, buat jadi penggantinya. Padahal, Dellacroce lebih senior dan lebih berhak. Gambino kayaknya mikir Castellano lebih pinter ngurusin bisnis legal. Selain itu, Dellacroce lagi dipenjara karena kasus pajak, jadi gak bisa ngelawan.

Castellano tetep nunjuk Dellacroce jadi wakil bos, tapi dia yang ngurusin semua urusan mafia kayak pemerasan, perampokan, dan rentenir. Alhasil, keluarga Gambino jadi pecah jadi dua kubu.

Jadi "Made Man" dan Capo

Gotti bebas dari penjara tahun 1977. Dia langsung diangkat jadi "made man" (anggota resmi mafia) dan jadi capo buat geng Bergin, menggantikan Fatico. Dia dan anak buahnya langsung lapor ke Dellacroce. Gotti dan Dellacroce jadi makin deket karena punya banyak kesamaan, kayak mulutnya kasar, suka judi, dan gampang emosi.

Gotti dapet banyak duit dari rentenir dan kerjaan fiktif sebagai sales alat-alat plumbing. Ada juga yang bilang dia ikut bisnis narkoba, padahal Castellano ngelarang keras bisnis itu.

Terlibat Perampokan Lufthansa

Tahun 1978, Gotti ikut terlibat dalam perampokan terbesar sepanjang sejarah, yaitu perampokan Lufthansa di bandara JFK. Dia yang ngatur supaya mobil yang dipake buat kabur dihancurin di tempat rongsokan. Kabarnya, bagiannya Gotti dari perampokan itu sekitar 200 ribu dolar.

Anaknya Meninggal dan Balas Dendam

Tragedi menimpa Gotti tahun 1980. Anaknya yang umur 12 tahun, Frank, meninggal karena ketabrak mobil tetangganya, John Favara. Polisi bilang itu kecelakaan. Tapi, Favara terus dapet ancaman pembunuhan. Istrinya Gotti, Victoria, bahkan nyerang Favara pake tongkat baseball.

Beberapa bulan kemudian, Favara diculik dan menghilang. Diduga dia dibunuh. Ada saksi yang bilang liat Favara dipukul di kepala pake pentungan dan diseret ke dalam mobil van. Kejadian itu pas Gotti lagi liburan di Florida. Gotti ngaku gak terlibat dalam penculikan itu, tapi banyak yang gak percaya.

Jadi "The Dapper Don" dan "The Teflon Don"

Di awal 80-an, FBI mulai ngumpulin bukti-bukti kejahatan keluarga Gambino. Tapi, Gotti malah makin berani tampil di depan publik. Dia selalu pake jas mahal, ngadain pesta mewah, dan gak takut sama media. Dia jadi terkenal dengan julukan "The Dapper Don" karena penampilannya yang parlente.

Gaya hidupnya itu bikin FBI makin gerah. Tapi, selama bertahun-tahun, dia kayak gak bisa disentuh hukum. Dia dapet julukan "The Teflon Don" karena selalu lolos dari hukuman di pengadilan. Tapi, belakangan ketahuan kalau dia nyogok juri dan ngancem saksi. Kabarnya, Gotti bisa dapet 5-20 juta dolar per tahun sebagai bos mafia.

Mulai Retak dan Kejatuhan

Tahun 1983, Angelo Ruggiero dan Gene Gotti ditangkap karena jual heroin. Castellano marah besar karena itu ngelanggar aturannya. Dia nyuruh Gotti buat nyerahin transkrip rekaman pembicaraan Ruggiero. Tapi, Ruggiero nolak dan Castellano ngancem mau nurunin pangkatnya Gotti.

Dellacroce meninggal karena kanker tahun 1985. Castellano gak dateng ke pemakamannya, dan itu dianggap penghinaan sama anggota mafia. Selain itu, Castellano nunjuk Thomas Bilotti, orang kepercayaannya, jadi wakil bos. Castellano juga bilang mau ngebubarin gengnya Gotti.

Gotti gak suka sama kepemimpinan Castellano karena dia terlalu kaku dan mata duitan. Dia juga gak punya pengalaman di jalanan, jadi gak dihormati sama anggota mafia lain. Selain itu, Gotti juga punya masalah sama Castellano soal pembagian hasil rampokan di bandara JFK. Gotti juga dikabarin mulai bisnis narkoba, padahal Castellano ngelarang keras.

Membunuh Bosnya Sendiri

Tanggal 16 Desember 1985, Castellano dan Bilotti dibunuh di depan restoran Sparks Steak House di Manhattan. Gotti ngeliatin pembunuhan itu dari mobil yang parkir agak jauh. Setelah pembunuhan selesai, dia nyuruh supirnya lewat di depan restoran buat mastiin Castellano beneran udah mati.

Setelah Castellano mati, Gotti langsung ngambil alih kekuasaan dan jadi bos keluarga Gambino. Penghasilan keluarga Gambino waktu itu sekitar 500 juta dolar per tahun. Ruggiero diangkat jadi capo, tapi gak lama kemudian diturunin pangkatnya dan digantiin sama Gene Gotti.

Akhirnya Masuk Penjara Juga

Tahun 1990, FBI nyerbu Ravenite Social Club, tempat nongkrongnya Gotti. Mereka udah masang alat penyadap di situ selama bertahun-tahun. Di situ, Gotti ketangkep dan didakwa dengan 13 tuduhan, termasuk pembunuhan, rentenir, pemerasan, judi ilegal, dan penggelapan pajak.

Kali ini, hakimnya ketat banget. Dia nyuruh juri buat dirahasiain identitasnya supaya gak bisa diancem. Bukti-buktinya juga kuat banget, termasuk rekaman suara Gotti di Ravenite Social Club.

Dikhianati Anak Buahnya

Nah, yang bikin Gotti bener-bener jatuh itu karena wakil bosnya sendiri, Salvatore "Sammy the Bull" Gravano, mau jadi saksi buat jaksa. Gravano sakit hati karena denger Gotti ngomongin dia jelek di rekaman suara.

Di pengadilan, Gravano ngakuin kalau Gotti itu bosnya keluarga Gambino dan dia yang nyuruh ngebunuh Castellano. Gravano ngaku udah ngebunuh 19 orang, dan empat di antaranya disuruh sama Gotti. Pengacara Gotti gak bisa ngebantah kesaksiannya Gravano.

Divonis Penjara Seumur Hidup

Tanggal 2 April 1992, setelah mikir selama 14 jam, juri mutusin Gotti bersalah atas semua tuduhan. Dia divonis penjara seumur hidup tanpa kemungkinan bebas bersyarat dan denda 250 ribu dolar. Dia dikirim ke penjara di Marion, Illinois, dan diisolasi di selnya selama 23 jam sehari.

Meninggal di Penjara

Tahun 1998, Gotti didiagnosis kena kanker tenggorokan. Dia dioperasi, tapi kankernya balik lagi tahun 2000. Dia meninggal di penjara tanggal 10 Juni 2002, umur 61 tahun.

Setelah Gotti meninggal, keluarga Gambino makin hancur. Banyak anggotanya yang dipenjara. Gotti emang licin banget, tapi akhirnya dia ketangkep juga. Kisahnya ini jadi pelajaran buat semua orang, kalau kejahatan itu gak bakal menang selamanya.

Semoga artikel ini menghibur dan memberikan informasi yang kamu butuhkan!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *