Kennewick’s, Washington’s Haunted House
Kennewick, Washington, sebuah kota yang terletak di jantung wilayah Tri-Cities, mungkin dikenal dengan kebun anggur yang subur, pemandangan sungai yang indah, dan sejarah yang kaya. Namun, di balik daya tarik kota ini, terdapat kisah yang menghantui, sebuah kisah tentang rumah dan penghuninya yang tidak terlihat, sebuah kisah yang telah diceritakan selama lebih dari satu dekade oleh seorang penduduk setempat bernama Mary Trotter Kion. Kisah ini bukan hanya tentang kejadian yang tidak dapat dijelaskan; ini adalah eksplorasi tentang hidup berdampingan, penerimaan, dan rasa ingin tahu yang menghantui tentang yang tidak diketahui.
Sambutan yang Aneh
Ketika Mary pertama kali menginjakkan kaki di rumahnya di Kennewick, sebuah perasaan yang aneh namun menghibur menyelimutinya. Rumah itu, meskipun reyot dan kotor, memancarkan aura penyambutan, seolah-olah mengundang Mary untuk membuat kehidupan di dalamnya. Perasaan itu, bagaimanapun, bersifat sementara. Segera, Mary mulai menyadari bahwa dia tidak sendirian. Dia akan segera berkenalan dengan "Ralph," teman serumahnya yang pendiam dan nakal.
Ralph, setidaknya pada awalnya, tetap menjadi sosok yang sulit dipahami. Mary tidak pernah melihatnya, tetapi kehadirannya terasa. Itu adalah bisikan lembut dari sesuatu yang tidak biasa, gangguan halus yang perlahan-lahan membangun rasa bahwa rumah itu bukan hanya struktur fisik tetapi juga tempat tinggal bagi sesuatu yang lain.
Tangisan Bayi yang Misterius
Salah satu kejadian paling awal dan paling membingungkan adalah suara tangisan bayi. Suara itu, yang samar-samar dan jauh, tampaknya berasal dari ujung rumah yang lain, tidak peduli di mana Mary berada. Awalnya, dia mengabaikannya, mengira itu adalah salah satu kucingnya, Cookie, yang memiliki repertoar suara yang luas.
Cookie, kucing Calico, adalah karakter yang memiliki haknya sendiri. Dengan banyak vokalisasi, mudah untuk menganggap suara-suara aneh itu sebagai tambahan lain untuk kosa katanya. Namun, suatu hari, saat Mary duduk bersama Cookie, suara tangisan bayi terdengar lagi. Cookie, tidak seperti biasanya, diam, tidak bergerak, dan yang terpenting, tidak bersuara. Pada saat itulah Mary menyadari bahwa suara itu bukan dari sumber duniawi. Itu adalah misteri yang tidak dapat dia pecahkan, dan itu adalah suara terakhir yang pernah dia dengar.
Angin yang Tidak Terlihat
Saat Mary melanjutkan untuk membersihkan dan memperbaiki rumah itu, kejadian aneh lainnya terjadi. Seorang teman memberinya hadiah pindah rumah, sebuah lonceng angin yang dibuat dari pot bunga tanah liat terbalik. Mary menggantungnya di area makan, tidak mengharapkan apa pun darinya, terutama karena semua pintu dan jendela tertutup rapat.
Namun, suatu hari, saat memasuki area makan, Mary menemukan lonceng angin tanah liat yang berat bergoyang bolak-balik. Itu bergerak dengan keras, seolah-olah didorong oleh angin yang tidak terlihat. Terkejut, dia berdiri di sana, menyaksikan pemandangan yang tidak mungkin itu. Setelah beberapa saat, tiba-tiba berhenti, meninggalkan Mary yang bingung dan bingung. Dia menganggapnya sebagai kucing, tetapi setelah pengukuran yang cermat, dia menyadari bahwa kucing tidak mungkin mencapai lonceng angin. Kejadian itu terjadi sekali lagi dan kemudian berhenti, tetapi itu meninggalkan kesan abadi pada Mary.
Wajah Ralph yang Nakal
Selama beberapa tahun, kejadian itu sporadis dan relatif tidak berbahaya. Hal-hal akan jatuh dari atas lemari es, tetapi Mary menganggapnya sebagai kecelakaan. Namun, pada suatu hari yang menentukan, sesuatu yang lebih jahat terjadi. Mary berada di dapur ketika tutup wajan jatuh dari atas lemari es, nyaris tidak mengenai kepalanya.
Pada saat itulah, tanpa penjelasan apa pun, Mary berteriak, "Oke, Ralph, hentikan!" Nama itu, "Ralph," keluar begitu saja, seolah-olah dia mengenalnya selama ini. Sejak hari itu, Ralph menjadi nama untuk teman serumahnya yang tidak terlihat dan nakal.
Terlalu Nyata untuk Diabaikan
Seiring berjalannya waktu, lelucon Ralph menjadi lebih jelas. Mary akan menemukan dirinya terkunci di luar rumah, meskipun dia yakin dia tidak mengunci pintu. Dia belajar untuk berhati-hati, selalu memastikan bahwa baut kunci pintu tidak terkunci sebelum melangkah keluar. Bahkan peringatan tidak selalu berhasil, karena dia sering menemukan bautnya terkunci saat kembali.
Kehadiran Ralph juga memengaruhi cucu perempuan Mary. Dekorasi Meksiko plastik kecil yang dipasang di dinding akan terbang ke arah anak itu, nyaris tidak mengenai dia. Itu tampak seperti permainan, tetapi itu adalah permainan yang berpotensi berbahaya.
Kembalinya Salib
Salah satu kejadian paling mencolok melibatkan rantai dari salib perak yang hilang. Bertahun-tahun sebelumnya, seorang teman telah mengirim Mary setengah dari selembar tisu yang diberkati, yang menyebabkan serangkaian sakit kepala yang melemahkan. Setelah membakar tisu dan mengenakan salib perak, sakit kepala itu hilang. Namun, bertahun-tahun kemudian, salib dan rantai itu menghilang.
Kemudian, suatu malam, saat Mary membuat gaun untuk boneka kain cucunya, rantai dari salib perak yang hilang muncul kembali, dililitkan di sekitar umpan kaki mesin jahit. Mary tidak dapat menjelaskan kembalinya rantai itu, tetapi dia berterima kasih kepada Ralph atas tindakannya, meskipun dia tetap bingung mengapa salib itu sendiri tidak pernah kembali.
Pandangan yang Berlalu
Seiring bertambahnya usia Cookie, ia menemukan kenyamanan di kursi goyang di ruang tamu, sebuah tempat yang sebelumnya dihindari oleh kucing. Suatu hari, saat pulang dari berbelanja, Mary melihat sekilas sosok yang duduk di kursi goyang. Dia hanya melihat bagian bawah tubuh, celana jins yang usang dan sepatu bot koboi yang lecet. Sebelum dia bisa melihat ke atas, sosok itu menghilang. Apakah itu Ralph? Mary tidak bisa memastikan, tetapi dia tidak akan pernah melupakan sekilas itu.
Cookie menghabiskan hari-hari terakhirnya meringkuk di kursi itu, dan Mary bertanya-tanya apakah dia mencari kehangatan pangkuan Ralph. Jika demikian, dia berterima kasih kepada Ralph atas persahabatan yang tidak terlihat itu.
Hidup dengan Ralph
Hingga saat ini, Mary percaya bahwa Ralph masih ada. Aroma parfum yang luar biasa akan memenuhi rumah, dan benda-benda akan jatuh tanpa penjelasan. Apakah itu lelucon Ralph atau sesuatu yang lain, Mary telah belajar untuk menerima kehadiran teman serumahnya yang tidak terlihat.
Kadang-kadang, dia berharap Ralph telah pindah ke tempat yang lebih baik. Di lain waktu, dia berharap dia akan tinggal, kehadiran aneh namun menenangkan di rumahnya. Apa pun yang terjadi, kisah Mary Trotter Kion tentang rumah berhantu di Kennewick, Washington, tetap menjadi bukti kekuatan hidup berdampingan, misteri, dan daya tarik abadi dari yang tidak diketahui.
Kisah ini bukan hanya kisah hantu; ini adalah kisah tentang hidup berdampingan, penerimaan, dan rasa ingin tahu yang menghantui tentang yang tidak diketahui. Ini adalah kisah tentang rumah di Kennewick, Washington, dan penghuninya yang tidak terlihat, Ralph.
Semoga artikel yang ditulis ulang ini memenuhi kebutuhan Anda. Jika Anda memiliki permintaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.