Piro Tribe of New Mexico & Texas – Legends of America

Posted on

Piro Tribe of New Mexico & Texas – Legends of America

Piro Tribe of New Mexico & Texas – Legends of America

Suku Piro, yang pernah menjadi salah satu suku Pueblo utama di New Mexico, memiliki sejarah yang kaya dan kompleks yang terjalin dengan lanskap dan peristiwa sejarah wilayah tersebut. Pada awal abad ke-17, suku ini terbagi menjadi dua kelompok utama, masing-masing dengan wilayah dan karakteristiknya sendiri. Salah satunya menghuni Lembah Rio Grande, yang membentang dari Socorro County, New Mexico, ke utara hingga sekitar 50 mil dari Albuquerque, di mana pemukiman Tigua dimulai. Kelompok lainnya, terkadang disebut Tompiro dan Salinero, menduduki wilayah di sebelah timur Rio Grande dekat laguna garam, atau salinas, yang berbatasan dengan kelompok pemukiman Tigua timur di selatan.

Geografi dan Pembagian

Wilayah suku Piro sangat kontras, mencerminkan keragaman lanskap New Mexico. Kelompok Rio Grande menghuni lembah yang subur di sungai, memanfaatkan sumber daya air untuk pertanian dan penghidupan. Sebaliknya, kelompok Tompiro dan Salinero tinggal di wilayah yang lebih kering di sekitar salinas, beradaptasi dengan kondisi keras lingkungan gurun. Perbedaan geografis ini memengaruhi gaya hidup, budaya, dan interaksi mereka dengan suku dan kekuatan Eropa lainnya.

Pertemuan dan Misi Awal

Sejarah suku Piro bersinggungan dengan kekuatan Eropa sejak awal penjelajahan. Pada tahun 1540, anggota ekspedisi Francisco Vasquez de Coronado bertemu dengan kelompok Rio Grande. Selanjutnya, ekspedisi Chamuscado dan Rodríguez pada tahun 1580, Antonio de Espejo pada tahun 1583, Juan de Onate pada tahun 1598, dan misionaris Fransiskan Alonso de Benavides pada tahun 1621-30 juga mengunjungi suku tersebut. Catatan-catatan awal ini memberikan wawasan berharga tentang organisasi suku Piro, pemukiman, dan praktik budaya. Alonso de Benavides mencatat bahwa suku Piro mendiami 14 pueblos di sepanjang sungai.

Pembentukan misi di antara suku Piro dimulai pada tahun 1626, menandai dimulainya transformasi budaya dan agama. Gereja dan biara selatan didirikan di New Mexico selatan, yang bertujuan untuk mengubah suku Piro menjadi agama Kristen dan memasukkan mereka ke dalam masyarakat Spanyol. Pada tahun 1630, diperkirakan jumlah penduduk suku Piro mencapai 6.000 orang, tetapi mereka terus-menerus diganggu oleh suku Apache. Dalam waktu setengah abad, 14 desa di sepanjang Rio Grande yang diduduki oleh suku Piro pada tahun 1630 berkurang menjadi hanya empat, yang menunjukkan dampak dari serangan Apache dan faktor lainnya.

Salinas dan Misi

Wilayah yang diduduki oleh suku Piro Salinas membentang dari Pueblo of Abo ke tenggara hingga dan termasuk Pueblo of Tabira, yang biasa disebut "Gran Quivira," sejauh sekitar 25 mil. Habitat suku Piro timur bahkan lebih tandus daripada habitat suku Tigua timur, yang berbatasan dengannya di utara, karena Arroyo de Abo, tempat pueblo Abo berada.

Misi-misi pertama di antara pueblos Piro Salinas didirikan pada tahun 1629 oleh Francisco de Acevedo di Abo dan Tabira. Mungkin juga di tempat yang disebut Tenabo. Namun, sebelum gereja dan biara berdinding besar selesai dibangun, penduduk desa dari Salinas dan Rio Grande sangat menderita akibat penjarahan suku Apache, sehingga desa-desa mereka ditinggalkan sebelum Pemberontakan Pueblo tahun 1680. Salinas Pueblo Missions National Monument sekarang melindungi reruntuhan misi-misi awal ini di dekat Mountainair, New Mexico. Misi-misi ini merupakan bukti upaya suku Piro dan Spanyol untuk hidup berdampingan, meskipun tegang dan akhirnya gagal.

Pemberontakan Pueblo dan Pengungsian

Suku Piro memainkan peran yang unik dalam Pemberontakan Pueblo tahun 1680, sebuah peristiwa penting dalam sejarah New Mexico. Tidak seperti suku Pueblo lainnya, suku Piro tidak memberontak melawan Spanyol. Akibatnya, ketika Gubernur Antonio de Otermin mundur dari Santa Fe ke El Paso saat ini, Texas, banyak orang Piro mengikuti, sementara yang lain tersebar dan bergabung dengan kelompok Pueblo lainnya. Kesetiaan suku Piro kepada Spanyol mengakibatkan pengungsian dan penyebarannya, yang selanjutnya mengubah identitas dan nasib mereka.

Setelah pemberontakan, Spanyol mendirikan desa-desa baru untuk para pengungsi di Texas saat ini, termasuk Ysleta Sur di El Paso, Mission Nuestra Señora de la Limpia Concepcion di Socorro, dan yang lainnya di San Elizario. Desa-desa ini berfungsi sebagai pusat budaya dan keagamaan bagi suku Piro yang mengungsi, memungkinkan mereka untuk mempertahankan identitas mereka dan praktik budaya mereka. Namun, pueblos Piro yang asli tidak pernah dihuni kembali.

Migrasi dan Kelangsungan Hidup

Pada pertengahan tahun 1800-an, banyak penduduk asli Amerika yang tinggal di wilayah El Paso mulai bermigrasi kembali ke New Mexico, menetap di wilayah Las Cruces saat ini. Pada tahun 1885, sekitar 80 keluarga Indian Pueblo tinggal di daerah itu, banyak di antaranya berasal dari suku Piro. Namun, pada awal tahun 1900-an, hanya sekitar 60 orang Piro yang diketahui masih hidup, dan bahasanya punah. Populasi suku Piro yang menurun adalah bukti tantangan yang mereka hadapi dalam menghadapi penjajahan, peperangan, dan pergeseran budaya.

Pengakuan dan Revitalisasi Modern

Saat ini, Piro/Manso/Tiwa Indian Tribe dari Pueblo of San Juan de Guadalupe di Las Cruces, New Mexico, berupaya untuk mendapatkan pengakuan federal. Upaya untuk mendapatkan pengakuan ini merupakan bagian penting dari upaya mereka untuk melestarikan warisan budaya mereka, menegaskan kedaulatan mereka, dan meningkatkan kesejahteraan anggota mereka.

Upaya suku Piro untuk menghidupkan kembali budaya dan bahasa mereka patut dipuji. Melalui program pendidikan, acara budaya, dan keterlibatan masyarakat, mereka bekerja untuk memastikan bahwa tradisi dan sejarah mereka diturunkan ke generasi mendatang.

Warisan

Sejarah suku Piro merupakan bukti ketahanan dan kemampuan beradaptasi penduduk asli Amerika di New Mexico dan Texas. Meskipun menghadapi tantangan yang signifikan, mereka telah berhasil mempertahankan identitas budaya mereka dan warisan mereka. Kisah mereka berfungsi sebagai pengingat penting akan dampak penjajahan, pentingnya pelestarian budaya, dan kekuatan ketahanan manusia.

Saat ini, Piro/Manso/Tiwa Indian Tribe dari Pueblo of San Juan de Guadalupe di Las Cruces, New Mexico, terus berupaya untuk mendapatkan pengakuan federal, menghidupkan kembali budaya mereka, dan memastikan masa depan yang cerah bagi anggota mereka. Perjalanan mereka adalah bukti semangat abadi suku Piro dan komitmen mereka untuk warisan mereka.

Lihat Juga:

  • Ancient & Modern Pueblos – Oldest Cities in the U.S.
  • Native American Tribes
  • Pueblo Indians
  • Salinas Pueblo Missions National Monument

Sumber:

  • Hodge, Frederick Webb; The Handbook of American Indians North of Mexico; Bureau of American Ethnology, Government Printing Office. 1906.
  • Las Cruces Sun

Artikel ini memberikan gambaran komprehensif tentang sejarah suku Piro, yang menyoroti geografi, pertemuan awal, upaya misi, Pemberontakan Pueblo, migrasi, dan upaya modern mereka untuk mendapatkan pengakuan dan revitalisasi budaya. Dengan menggunakan gaya informatif dan deskriptif, artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas dan menarik tentang warisan abadi suku Piro.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *