Fort Henning, Kansas – Legends of America

Posted on

Fort Henning, Kansas – Legends of America

Fort Henning, Kansas – Legends of America

Fort Henning, Kansas, berdiri sebagai salah satu dari tiga benteng pertahanan yang didirikan di dekat Fort Scott selama masa pergolakan Perang Saudara Amerika. Benteng-benteng ini, termasuk Fort Blair dan Fort Insley, memainkan peran penting dalam melindungi Fort Scott dan aset pentingnya dari ancaman Konfederasi.

Latar Belakang Sejarah

Pada musim semi atau awal musim panas tahun 1864, pekerjaan dimulai pada kompleks benteng dan pekerjaan tanah yang komprehensif yang dirancang untuk memperkuat pertahanan jalan-jalan yang mengarah ke kota Fort Scott. Upaya ini lahir dari kebutuhan mendesak untuk mengamankan kota yang berkembang dan infrastruktur pentingnya di tengah meningkatnya ketegangan dan potensi serangan oleh pasukan Konfederasi.

Tiga benteng—Fort Blair, Fort Henning, dan Fort Insley—dibangun dengan susah payah pada akhir musim panas tahun itu. Selain peran pertahanan utama mereka, benteng-benteng ini diberi tugas penting untuk menjaga bangunan intendant, rumah sakit, dan toko persenjataan. Sumber daya penting ini sangat penting untuk keberhasilan operasi Union di wilayah tersebut, dan perlindungannya dianggap sangat penting.

Fort Insley, yang terbesar dari ketiga benteng, ditempatkan secara strategis untuk mempertahankan pendekatan barat laut ke kota. Ukurannya yang mengesankan dan posisinya yang strategis memungkinkannya untuk memberikan garis pertahanan yang kuat terhadap potensi ancaman yang datang dari arah itu. Fort Blair, benteng terbesar kedua, menutupi jalan-jalan selatan yang mengarah ke kota. Penempatannya memastikan bahwa setiap pasukan musuh yang mencoba mendekati Fort Scott dari selatan akan menemui perlawanan yang tangguh.

Konstruksi dan Desain

Fort Henning, salah satu benteng pertahanan, berdiri di sudut Scott Avenue dan First Street, di lokasi yang kemudian ditempati oleh gedung kantor pos. Dibangun di bawah pengawasan yang cermat dari Kapten William Holcke, seorang insinyur dari Angkatan Darat Amerika Serikat, yang juga mengawasi pembangunan dua benteng pertahanan lainnya. Keahlian Kapten Holcke sangat penting dalam memastikan bahwa benteng-benteng tersebut dibangun dengan spesifikasi yang tepat dan mampu menahan potensi serangan.

Benteng pertahanan terkecil dari ketiganya, Fort Henning, adalah struktur oktagonal dua lantai yang dibangun dari papan kayu kasar yang berukuran lebar 14 kaki. Desain uniknya memungkinkannya untuk memberikan pandangan 360 derajat tentang daerah sekitarnya, memastikan bahwa setiap potensi ancaman dapat dideteksi dan ditangani dengan cepat. Ia memiliki pelabuhan di kedua lantai untuk memungkinkan meriam atau senapan. Pelabuhan-pelabuhan ini ditempatkan secara strategis untuk memaksimalkan daya tembak dan memberikan perlindungan bagi para pembela. Itu dikelilingi oleh pagar kayu, pekerjaan tanah, dan parit lebar dan dalam. Pertahanan tambahan ini dirancang untuk mencegah pasukan musuh mendekati benteng dan melanggar pertahanannya.

Pendudukan dan Aktivitas

Di bawah komando Letnan C.H. Haynes, benteng itu ditempati oleh pasukan Resimen Kavaleri Kansas Keenam. Pasukan yang berdedikasi ini bertanggung jawab untuk menjaga Fort Henning dan memastikan keamanannya. Semua tiga benteng pertahanan membantu menjaga Fort Scott ketika Konfederasi di bawah Mayor Jenderal Sterling Price melewati daerah itu pada Oktober 1864 menjelang akhir serangan gagal mereka ke Arkansas, Missouri, dan Kansas. Kehadiran benteng-benteng itu berfungsi sebagai pencegah yang kuat, mencegah Konfederasi melancarkan serangan besar di Fort Scott.

Meskipun benteng-benteng itu memainkan peran penting dalam melindungi Fort Scott, keterlibatan mereka dalam pertempuran terbatas pada baku tembak dengan bushwhacker. Pertemuan kecil ini berfungsi sebagai pengingat konstan tentang bahaya yang ada di daerah tersebut dan membutuhkan kewaspadaan yang berkelanjutan dari para pembela.

Pasca Perang Saudara

Setelah Perang Saudara berakhir, Fort Henning dan Insley dirobohkan. Dengan tidak adanya lagi ancaman dari Konfederasi, benteng-benteng itu dianggap surplus untuk kebutuhan dan dibongkar.

Fort Scott ditutup pada Oktober 1865. Penutupan itu menandai akhir dari sebuah era untuk kota dan daerah sekitarnya.

Beberapa tahun setelah perang, Fort Blair dibeli oleh Dr. W.S. McDonald dan dipindahkan ke loteng tepat di selatan kediamannya agar dapat dilestarikan sebagai peninggalan sejarah perang. Tindakan Dr. McDonald menunjukkan pentingnya pelestarian sejarah dan keinginan untuk mengenang pengorbanan yang dilakukan selama Perang Saudara. Pada tanggal 3 Desember 1904, sebuah bendera dikibarkan di atas Fort Blair tua di lokasi barunya dengan upacara yang sesuai. Bendera itu berfungsi sebagai simbol kebanggaan dan patriotisme, menghormati para pria dan wanita yang bertugas membela Union. Benteng pertahanan itu masih ada sampai sekarang. Keberadaannya adalah bukti ketahanan sejarah dan pentingnya mengingat masa lalu kita.

Kesimpulan

Fort Henning, bersama dengan Fort Blair dan Fort Insley, memainkan peran penting dalam melindungi Fort Scott selama Perang Saudara. Meskipun mungkin tidak pernah terlibat dalam pertempuran besar, keberadaan mereka berfungsi sebagai pencegah yang kuat dan memastikan keamanan kota dan aset pentingnya. Hari ini, benteng-benteng ini berfungsi sebagai pengingat akan pengorbanan yang dilakukan oleh para pria dan wanita yang bertugas membela Union dan pentingnya melestarikan sejarah kita untuk generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *