Susan Magoffin: Mencatat Jejak Santa Fe – Legends of America

Posted on

Susan Magoffin: Mencatat Jejak Santa Fe - Legends of America

Susan Magoffin: Mencatat Jejak Santa Fe – Legends of America

Oke, mari kita bahas tentang Susan Magoffin. Mungkin namanya terdengar asing, tapi percayalah, kisahnya menarik banget. Dia ini salah satu perempuan pertama yang nekat menjelajahi Santa Fe Trail. Kebayang kan, zaman dulu, perjalanan jauh bukan perkara gampang. Nah, Susan ini bukan cuma ikut-ikutan, tapi juga rajin nulis дневник perjalanan yang detail banget. Catatannya itu jadi sumber informasi penting buat memahami sejarah zaman itu. Bayangin aja, dia baru 18 tahun waktu pertama kali nyusurin Santa Fe Trail di tahun 1846!

Keluarga Kaya Raya dari Kentucky

Susan Shelby lahir di keluarga berada pada tanggal 30 Juli 1827. Rumahnya di perkebunan dekat Danville, Kentucky. Keluarga Shelby ini bukan orang sembarangan. Kakeknya, Isaac Shelby, adalah pahlawan Revolusi Amerika dan gubernur pertama Kentucky. Jadi, Susan tumbuh besar dengan fasilitas lengkap dan pendidikan yang baik.

Nikah Muda dan Hidup Berpindah-pindah

Waktu umurnya baru 18 tahun, Susan nikah sama Samuel Magoffin pada tanggal 25 November 1845. Selisih umur mereka lumayan jauh, 27 tahun. Samuel ini anak imigran Irlandia yang sukses jadi pedagang. Dia dan saudaranya, James Wiley Magoffin, udah lama berbisnis di Santa Fe sejak tahun 1820-an. Mereka sering bolak-balik Amerika Serikat dan Meksiko, dan tentu saja, jadi kaya raya. Setelah nikah, Susan dan Samuel bulan madu dulu di New York.

Tapi, Susan nggak langsung jadi ibu rumah tangga yang menetap di satu tempat. Samuel ngajak istrinya ikut perjalanan bisnisnya. Mereka berangkat dari Independence, Missouri, pada tanggal 10 Juni 1846. Rombongannya gede banget, ada 14 gerobak besar yang ditarik enam lembu, gerobak bagasi dengan dua lembu, kereta dearborn dengan dua bagal yang membawa pembantunya, kereta pribadi mereka dengan dua bagal lagi, dan dua orang yang naik bagal mengurus hewan ternak. Selain pembantu bernama Jane, mereka juga bawa anjing, juru masak, dan kandang ayam hidup! Setiap malam, Susan tidur di tenda yang nyaman, lengkap dengan kasur, meja, dan kursi. Wah, mewah ya untuk ukuran perjalanan jauh zaman dulu.

Mencatat Setiap Detail Perjalanan

Susan langsung mulai nulis jurnal begitu mereka berangkat dari Independence, Missouri. Setiap hari, dia catat semua yang dia lihat dan alami. Mulai dari tanaman, hewan, kondisi alam, sampai orang-orang yang mereka temui di sepanjang perjalanan.

Saat itu, Amerika Serikat dan Meksiko lagi berperang. Jadi, perjalanan ini sebenarnya cukup berbahaya. Tapi, dari jurnalnya, kelihatan kalau Susan semangat banget. Di awal-awal perjalanan, dia sering menulis tentang kegembiraannya.

"Rasanya seperti jadi putri yang berkelana. Kalau aku lagi nggak mau turun dari kereta buat metik bunga, pelayan-pelayan Meksiko yang naik bagal bakal metikin buatku," tulisnya.

Perjalanan mereka melewati padang rumput Kansas. Di sana, Susan ngeliat banyak banget bison yang lagi bermigrasi.

"Sup dari iga bison itu enak banget. Nggak kalah sama sup di hotel-hotel mewah di New York dan Philadelphia. Sumsum tulang pahanya juga manis dan lembut banget," tulisnya lagi.

Tapi, lama-lama, Susan mulai bosan. Tanggal 13 Juli, dia nulis:

"Kami melewati banyak banget bison (ribuan). Mereka sering nyebrang jalan di depan kami, jaraknya cuma sekitar 200-300 meter. Bentuknya jelek banget, rambutnya panjang dan berantakan, punggungnya bungkuk, dan larinya lucu banget."

Bent’s Fort dan Kejadian yang Menyedihkan

Tanggal 27 Juli, mereka sampai di Bent’s Fort, Colorado. Susan langsung istirahat di kamar pribadi yang udah mereka pesan. Waktu itu, "Army of the West" juga lagi ada di Bent’s Fort, siap menyerbu New Mexico dalam Perang Meksiko-Amerika.

Tanggal 31 Juli 1846, tepat setelah ulang tahunnya yang ke-19, Susan mengalami keguguran. Kejadian ini bikin perjalanan mereka tertunda.

Menuju New Mexico dan Pengalaman Baru

Tanggal 14 Agustus 1846, mereka ninggalin Bent’s Fort dan sampai di pemukiman Meksiko di Mora Creek, New Mexico, tanggal 25 Agustus. Susan kaget banget ngeliat rumah-rumah di sana yang sederhana banget. Mereka lanjut ke Las Vegas, New Mexico. Di sana, Susan nyobain gulai cabai hijau, tapi dia nggak suka. Dia nulis di jurnalnya, "Aku nggak bisa makan masakan yang rasanya terlalu kuat dan asing buatku."

Santa Fe dan Kehidupan yang Berbeda

Tanggal 31 Agustus 1846, Susan dan Samuel sampai di Santa Fe. Tentara Jenderal Stephen W. Kearny udah masuk Santa Fe duluan tanggal 15 Agustus tanpa perlawanan. Gubernur Meksiko, Manuel Armijo, nyuruh tentaranya buat nggak melawan. Kabarnya, James Magoffin, saudara ipar Susan, nyogok Armijo supaya nggak ada perlawanan.

Susan agak kesulitan menyesuaikan diri karena dia nggak bisa bahasa Spanyol. Kehidupan di sana juga beda banget sama yang dia tahu. Tapi, dia cepet belajar bahasa Spanyol, suka sama rumah adobenya, punya banyak teman, dan jadi bagian dari "high society". Dia bergaul sama pedagang kaya, perwira tentara, dan tokoh-tokoh penting masyarakat Hispanik.

Tapi, Susan kaget ngeliat pakaian perempuan di sana. Di dunianya, perempuan yang sopan pakai rok panjang sampai mata kaki dan blus yang kancingnya sampai leher. Tapi, perempuan Meksiko pakai rok yang kelihatan betisnya dan blus yang terbuka.

Dia nyebut Doña Gertrudes Barcelo, pemilik saloon terkenal dan penjudi profesional, sebagai "penjaga bank monte utama di Santa Fe, seorang wanita anggun yang udah berumur, punya kecerdasan dan pesona yang dibutuhkan buat menjerat anak muda yang lugu ke dalam jurang kehancuran."

El Camino Real de Tierra Adentro dan Perjalanan ke Meksiko

Tanggal 7 Oktober 1846, Susan dan Samuel ninggalin Santa Fe menuju Meksiko, nyusurin El Camino Real de Tierra Adentro.

Di sepanjang jalan, mereka ketemu suku Pueblo, petani New Mexico yang terkenal. Mereka sempat tinggal di San Gabriel, tempat Susan sakit demam. Seorang wanita di sana ngajarin dia bikin tortilla, yang ternyata lebih susah dari yang dia kira. Wanita itu juga ngajarin dia teknik merajut. Akhir Januari 1847, mereka lanjut ke selatan melewati Jornada del Muerto ke Doña Ana. Saat itu, lagi ada pemberontakan Taos, jadi mereka takut diserang orang Meksiko selain bahaya nyebrang gurun.

El Paso del Norte dan Pertemuan yang Berkesan

Tanggal 17 Februari 1847, mereka nginep di rumah Pastor Ramón Ortiz y Miera di El Paso del Norte. Rumahnya gede banget, dikelilingi kebun buah dan kebun anggur. Pastor Ortiz ini nasionalis yang kuat, dia pernah ditangkap Kolonel Doniphan karena nyuruh orang-orang buat melawan tentara AS. Tapi, dia terkenal ramah sama tamu. Susan terkesan sama suasana rumahnya yang beradab. Dia juga suka sama seorang gadis kecil yang "baru enam tahun, tapi anggunnya kayak gadis delapan belas tahun. Aku langsung merhatiin dia waktu aku datang; dia masuk ruangan dengan santai kayak wanita yang udah biasa bergaul, membungkuk sopan dan bilang ‘Bonus tardes’, salaman sama aku, dan duduk."

Akhir Perjalanan dan Kehidupan Setelahnya

Susan dan Samuel lanjut ke selatan ngikutin jejak tentara Kolonel Doniphan. Di sepanjang jalan, kesehatan Susan mulai menurun karena beratnya perjalanan. Tanggal 8 September 1847, Susan nulis catatan terakhir di jurnalnya. Dia kena demam kuning di Matamoros, Chihuahua, Meksiko. Waktu sakit, dia ngelahirin anak laki-laki, tapi nggak selamat.

Tahun 1848, mereka ninggalin Meksiko naik kapal ke New Orleans, Louisiana, terus pindah ke Lexington, Kentucky. Tahun 1851, mereka punya anak perempuan. Tahun berikutnya, mereka pindah ke Barrett’s Station, dekat Kirkwood, Missouri. Di sana, Samuel beli tanah yang luas.

Kesehatannya udah terganggu parah akibat perjalanan di Santa Fe, tapi dia masih ngelahirin anak perempuan lagi tahun 1855. Nggak lama kemudian, dia meninggal tanggal 26 Oktober 1855. Umurnya baru 28 tahun. Dia dimakamin di St. Louis, Missouri.

Meskipun hidupnya singkat, Susan Magoffin ninggalin warisan yang berharga. Jurnalnya jadi sumber informasi penting tentang kehidupan di Santa Fe Trail dan Perang Meksiko-Amerika. Kisahnya juga jadi inspirasi buat perempuan-perempuan lain buat berani menjelajahi dunia dan mencatat pengalaman mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *