Voodoo Still Lives in America – Legends of America

Posted on

Voodoo Still Lives in America – Legends of America

Voodoo Still Lives in America – Legends of America

Voodoo, sebuah sistem kepercayaan spiritual yang kompleks dan sering disalahpahami, tetap menjadi bagian yang hidup dan bernapas dari lanskap budaya Amerika. Meskipun sering dikaitkan dengan stereotip dan penggambaran sensasional di media populer, Voodoo di Amerika memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan tradisi, terutama di kota New Orleans, Louisiana. Kota ini, yang kaya akan budaya dan sejarah, sering dianggap sebagai ibu kota Voodoo di Amerika.

Asal Usul dan Evolusi Voodoo di New Orleans

Voodoo New Orleans, juga dikenal sebagai Louisiana Voodoo atau Mississippi Valley Voodoo, adalah kumpulan kepercayaan dan praktik spiritual yang berkembang dari tradisi masyarakat Afrika awal yang dibawa ke Louisiana selama periode kolonial. Istilah resmi untuk praktik ini adalah Voudon.

Voodoo tiba di Louisiana Prancis antara tahun 1719 dan 1731 melalui budak dari Afrika Barat. Bersama mereka datang bahasa, praktik budaya, dan kepercayaan agama mereka, yang berakar pada penghormatan roh, penghormatan kepada para tetua, dan pemujaan leluhur.

Pengetahuan mereka tentang herbal, racun, dan pembuatan jimat dan amulet secara ritual, yang dimaksudkan untuk melindungi diri mereka sendiri atau membahayakan orang lain, menjadi elemen kunci dari Voodoo Louisiana. Para pengikut Voodoo ini paling sering menggunakan amulet dan jimat setiap hari untuk penyembuhan, perlindungan, bimbingan, dan untuk terhubung dengan orang-orang yang mereka cintai.

Ouanga dan Wanga: Jimat dan Amulet Voodoo

Dalam praktik Voodoo, jimat, pesona, dan amulet memainkan peran penting. Benda-benda ini, yang dikenal sebagai Ouanga, diyakini memiliki kekuatan spiritual dan digunakan untuk berbagai tujuan, dari perlindungan hingga penyembuhan. Ouanga yang digunakan untuk tujuan jahat disebut Wanga.

Wanga biasanya berisi akar beracun dari pohon figuier maudit, yang dibawa dari Afrika dan dilestarikan di Louisiana. Akar yang digiling kemudian dikombinasikan dengan bahan-bahan lain, termasuk tulang, kuku, akar lain, air suci, lilin suci, dupa suci, roti suci, atau salib.

Praktik dan Ritual Voodoo

Praktik Voodoo mencakup berbagai ritual dan upacara yang bertujuan untuk terhubung dengan dunia roh dan memanfaatkan kekuatan spiritual. Ini termasuk pembacaan, pemandian spiritual, doa, ritual, nyanyian, mantra, penabuhan drum, keadaan seperti kesurupan, dan upacara pribadi.

Voodoo sering digunakan untuk mengatasi masalah seperti kecemasan, kecanduan, depresi, dan kesepian. Itu juga digunakan untuk membantu orang miskin, lapar, dan orang sakit, mencerminkan fokusnya pada komunitas dan kesejahteraan sosial.

Pengaruh Katolik pada Voodoo New Orleans

Meskipun Voodoo berakar pada tradisi Afrika, itu juga dipengaruhi oleh kepercayaan pemilik budak mereka pada Katolik. Pengaruh timbal balik ini menghasilkan perpaduan unik antara kepercayaan dan praktik, yang mengarah pada apa yang dikenal sebagai Voodoo-Katolik.

Voodoo jenis ini menegaskan bahwa satu Tuhan tidak ikut campur dalam kehidupan sehari-hari, tetapi roh melakukannya, dan hubungan dengan roh-roh ini dapat diperoleh melalui berbagai ritual seperti tarian, musik, nyanyian, dan ular.

Congo Square: Pusat Budaya dan Spiritual Voodoo

Setelah pemberontakan budak di Haiti pada tahun 1791, banyak budak melarikan diri ke New Orleans, dan Voodoo diperkuat pada saat kedatangan mereka. Ketika banyak orang kulit berwarna yang dibebaskan mulai mempraktikkan ritual, itu menjadi bagian penting dari budaya mereka, dan pada abad ke-19, ratu dan raja Voodoo telah menjadi tokoh spiritual dan politik yang kuat.

Congo Square, sekarang di Armstrong Park, dulunya berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi orang Afrika yang diperbudak. Mereka mempraktikkan tradisi dan budaya mereka di sini, termasuk Voodoo, di mana ratusan orang akan berkumpul untuk membentuk lingkaran drum dan upacara spiritual.

Marie Laveau: Ratu Voodoo yang Legendaris

Marie Laveau (1794-1881) adalah ratu Voodoo paling terkenal di masa jayanya. Mempraktikkan Voodoo dari tahun 1820 hingga 1840, dia juga seorang Katolik yang taat dan menghadiri Misa di Katedral St. Louis. Seorang wanita kulit berwarna yang bebas, dia tinggal bersama anak-anak angkatnya di St. Ann Street di French Quarter, tempat banyak orang berhenti untuk meminta bantuannya. Laveau juga dikenal sebagai Janda Paris setelah kematian suami pertamanya, Jacques Paris.

Rumahnya dihiasi dengan lilin, gambar orang-orang kudus, altar, dan barang-barang untuk melindungi rumah dari roh. Dia dikenal memberi makan orang lapar, merawat orang sakit, mengunjungi tahanan, dan membantu pelayan yang diperbudak melarikan diri. Dia juga melakukan eksorsisme, menawarkan pengorbanan kepada roh, dan merawat pasien dengan pijat, teh, herbal, salep, dan tingtur. Bahkan politisi, pengacara, dan pengusaha mencari nasihatnya sebelum membuat keputusan besar.

Dia hidup sampai usia 86 tahun, ketika dia meninggal pada Juni 1881. Dimakamkan di Pemakaman St. Louis No. 1, banyak pengunjung meninggalkan koin, bunga kertas, jimat, dan persembahan lainnya di makamnya hari ini. Rumah lamanya telah dimasukkan ke dalam St. Ann di Marie Laveau Annex, tempat pengunjung dapat menyewa pondok untuk bermalam. Itu terletak di 1013 St. Ann, New Orleans.

Dr. John: Raja Voodoo yang Berpengaruh

Raja Voodoo New Orleans yang paling terkenal adalah Bayou John, lebih akrab disebut Dr. John. Dia lahir di Senegal, Afrika Barat, diperbudak, dan dibawa ke Kuba. Dia akhirnya melakukan perjalanan ke New Orleans sebagai penggulung kapas. Kemudian, dia membeli properti di Bayou Road dan dikenal sebagai penyembuh dan peramal Voodoo yang sangat baik. Dr. John-lah yang mengajari Marie Laveau.

Voodoo Modern: Pelestarian dan Pariwisata

Selama tahun 1930-an, Voodoo sejati menjadi bawah tanah ketika New Orleans menjadi tujuan wisata. Beberapa bisnis dimulai pada saat itu, memungut uang seperti yang tidak pernah dilakukan oleh pengikut Voodoo yang setia. Mereka juga mulai menjual ramuan, bubuk, dan gris-gris palsu, jimat Voodoo yang diyakini melindungi pemakainya dari kejahatan atau membawa keberuntungan.

Saat ini, Voodoo hidup di New Orleans karena banyak orang terus mempraktikkan ritual, dan yang lain melihatnya sebagai bagian dari budaya mereka. Ini juga merupakan daya tarik wisata yang signifikan.

Tempat Suci Voodoo di New Orleans

Bagi mereka yang tertarik untuk menjelajahi dunia Voodoo, New Orleans menawarkan beberapa situs dan atraksi yang menawan:

  • Kuil Spiritual Voodoo: Terletak di seberang jalan dari Congo Square, Kuil Spiritual Voodoo adalah satu-satunya kuil Voodoo yang didirikan secara formal di New Orleans. Kuil ini melayani praktisi Voodoo dan menggabungkan elemen dari agama lain. Pusat Kebudayaan di sebelahnya menawarkan boneka Voodoo buatan tangan, lilin yang diberkati, gris-gris, tas mojo, minyak, herbal, dupa, seni, dan banyak lagi.
  • Museum Voodoo Bersejarah New Orleans: Terletak di 724 Dumaine Street di French Quarter, Museum Voodoo Bersejarah New Orleans menceritakan kisah sejarah Voodoo di New Orleans. Dibuka pada tahun 1972, pengunjung akan melihat peninggalan, lukisan, patung, dan artefak Voodoo bersejarah. Museum ini juga menyediakan tur harian ke Pemakaman St. Louis dan French Quarter New Orleans.
  • Makam Ratu Voodoo Marie Laveau: Makam Ratu Voodoo Marie Laveau dapat dikunjungi di Pemakaman St. Louis, tempat segala macam persembahan ditinggalkan untuknya.
  • Toko-toko Voodoo: Toko-toko yang menjual jimat, gris-gris, lilin, dan bubuk melayani turis dan praktisi.

Voodoo tetap menjadi bagian yang hidup dan menarik dari lanskap budaya Amerika, terutama di New Orleans. Sejarahnya yang kaya, tradisi spiritual, dan pengaruh budaya terus memikat dan menginspirasi orang-orang dari semua lapisan masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *